LAPORAN PROGRAM MAGANG III UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DI SMP NEGERI 02 BULULAWANG
LAPORAN INDIVIDU PROGRAM MAGANG III
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
DI SMP NEGERI 02 BULULAWANG
Jl.Raya Krebet-Bululawang-Malang.
Disusun Oleh;
STEFANUS MASEDON
NPM: 140401050175
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KANJURUHAN MALANG
2017/
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat,dan karunia-Nya kepada penyusun
sehingga penyusun diberi kemudahan dalam melaksanakan kegiatan Program Magang 3
Universitas Kanjuruhan Malang di SMPN 02 Bululawang. Program magang ini
memberikan banyak sekali manfaat sebagai bekal masa depan. Melalui kegiatan ini
penyusun telah belajar banyak hal terutama dalam berorganisasi, saling
memahami, saling bertukar pikiran, dan masih banyak hal lagi yang kami
dapatkan.
Laporan ini merupakan hasil kegiatan
yang telah dilakukan selama melaksanakan kegiatan Magang 3 di SMPN 02 Bululawang
yang dimulai pada tanggal 25 September 2017 sampai dengan 30 November 2017.
Tentunya, semua ini dapat terwujud bukan karena diri pribadi, tetapi banyak
pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan Magang 3 , sehingga dapat
berjalan dengan lancar.
Pada kesempatan ini, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Keluarga yang saya cintai terutama
kepada orangtua yang telah memberikan dukungan moral dan materi.
2. Ketua LP3L beserta staff yang telah
memberikan semua informasi pelaksanaan kegiatan Parogram Magang 3 di Sekolah.
3. Bapak Akhmad Faruq Hamdani, S.Pd., M.I.L. selaku Dosen Pembimbing Magang
(DPM) yang telah memberikan bimbingan dan pemantauan hingga penyusunan laporan
ini.
4. Bapak Mulyono, S. Pd., M, Si. selaku
Kepala SMPN 02 Bululawang.
Bapak
Bardus, S.Pd selaku Koordinator Magang 3 dan Guru Pembimbing Magang yang telah
banyak memberikan arahan sehingga kegiatan program magang yang dilaksanakan
oleh mahasiswa dapat berjalan lancar.
-rekan
seperjuangan mahasiswa program magang 3 di SMPN 02 Bululawang.
7. Bapak/ibu guru dan karyawan SMPN 02
Bulalawang yang sudah membantu melancarkan pelaksanaan
kegiatan program magang 3 selama ini.
8. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu
persatu yang telah membantu dalam pelaksanaan
kegiatan programm magang 3 Universitas
Kanjruhan Malang di SMPN 02 Bululawang.
Dalam penyusunan laporan ini,
penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan maupun penyusunan
laporan kegiatan Magang 3, sehingga kritik maupun saran yang dapat membangun
sangat diperlukan demi kesempurnanya laporan ini. Sehingga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak SMPN 02 Bululawang. dan
mahasiswa Program Magang 3 Universitas Kanjuruhan Malang
Bululawang 27 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN
JUDUL .......................................................................................................................i
HALAMAN
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG 3 ..............................................................ii
KATA
PENGANTAR .................................................................................................................
iii
DAFTAR
ISI
...................................................................................................................................v
BAB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
...........................................................................................................................1
B.
Tujuan Magang 3
.......................................................................................................................2
C.
Manfaat Program Magang 3 ......................................................................................................2
D.
Analisa Situasi
...........................................................................................................................3
E.
Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan Magang .........................................................5
BAB
II. PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
A.
Persiapan ....................................................................................................................................9
B.
Pelaksanaan Magang 3
.............................................................................................................14
C.
Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1.
Analisis Hasil Pelaksanaan
.......................................................................................................16
2.
Refleksi .....................................................................................................................................18
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
..............................................................................................................................20
B.
Saran
.........................................................................................................................................21
DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................................................................23
LAMPIRAN
ABSTRAK
LAPORAN KEGIATAN PROGRAM MAGANG 3
DI SMA NEGERI 45 MALANG
Oleh :
STEFANUS MASEDON
NIM. 140401050175
Program
Magang 3 merupakan salah satu mata kuliah yang bersifat intrakurikuler. Pada
magang 3 ini mahasiswa langsung berinteraksi dengan peserta didik, sehinga
dibutuhkan persiapan yang matang. LP3L Universitas Kanjuruhan Malang selaku
lembaga yang diberi amanah mengelola program magang 3 memberi pembekalan khusus
tentang pelaksanaan magang 3 dalam menyiapkan mahasiswa yang akan terjun
langsung di sekolah. Pengetahuan dan keterampilan diberikan untuk mahasiswa
sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja di bidang pendidikan secara khusus
dan dunia kerja secara umum.
SMP
Negeri 02 Bululawang yang beralamatkan di Jalan Tinombala Malang Raya Krebet
adalah salah satu lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan magang 3
mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang selama ± 2 bulan 1 minggu. Kegiatan
Magang 3 dilaksanakan pada tanggal 25 September sampai dengan 30 Nopember 2017.
Dalam
kegiatan Magang 3 ini, mahasiswa melakukan kegiatan mengajar yang terbimbing.
Mahasiswa menjalankan program mengajar minimal 10 kali pertemuan. Metode yang
digunakan dalam mengajar beragam, seperti metode diskusi, tanya jawab dan
cerama.
Praktikan
telah menyelesaikan tugas mengajar sebanyak 11 kali selama kegiatan magang 3
berlangsung. Mengampu mata pelajaran IPS dengan tatap muka 2 kali seminggu dan
setiap minggunya praktikan mengajar selama 4 jam. Secara keseluruhan program
kerja magang 3 terlaksana dengan baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala
seperti pengelolaan kelas yang terkadang sulit untuk dikondisikan. Namun, semua
itu merupakan sebuah proses untuk menuju yang lebih baik lagi.
Dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, praktikan telah melaksanakan pembuatan rencana
pembelajaran sebanyak 8 RPP, melakukan kegiatan praktik mengajar sebanyak 11
kali pertemuan, dan melakukan 4 kali evaluasi belajar untuk matapelajaran IPS
di kelas VIII D.
Dalam
pelaksanaan praktik mengajar metode yang digunakan yaitu menggunakan metode
ceramah, diskusi, asimilasi tanya jawab, penugasan kelompok dan individu.
Melalui kegiatan magang 3 ini, praktikan mendapatkan banyak bekal seperti
pengalaman serta gambaran nyata tentang kegiatan pembelajaran, serta nilai-nilai
seperti kerja keras, kerjasama, tanggung jawab, dan disiplin. Selain itu, dapat
membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga pendidik yang
profesional dan memiliki keterampilan mengajar. Untuk pelaksanaan magang 3
periode yang akan datang ada baiknya jika antara pihak sekolah dan mahasiswa
lebih meningkatkan kerjasama agar dapat lebih bermanfaat bagi semua pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Guru merupakan jabatan profesional yang
memberikan layanan ahli dan menuntut kemampuan akademik dan pedagogik yang
memadai. Guru sebagai jabatan profesional harus disiapkan melalui program
pendidikan yang relatif lama dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru.
Oleh karena itu diperlukan waktu dan keahlian untuk membekali para lulusannya
dengan berbagai kompetensi, dari penguasaan bidang studi, landasan keilmuan
kegiatan mendidik, sampai strategi menerapkannya secara profesional dilapangan.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen,dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru mewajibkan
guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada
Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 ditegaskan bahwa sertifikat
pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah
maupun masyarakat. Pendidikan tersebut dilaksanakan setelah jenjang program S1
(Sarjana).
Pasal 1 ayat (1) PP NO. 74/2008 tentang
guru, menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar dan
menengah. Sejalan dengan pernyataan itu, seorang guru harus memiliki kompetensi
yang diharapkan yaitu dapat melaksanakan peran, tugas, dan fungsinya sebagai
guru profesional, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial. Kompetensi ini disiapkan melalui pendidikan akademik dan pendidikan
profesi.
Belajar dengan berbuat (learning by
doing) merupakan salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan
keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Dengan prinsip ini, pengetahuan dan sikap
terbentuk melalui pengalaman dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang di
tugaskan termasuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di lapangan. Magang
adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
Magang
merupakan nomenklatur matakuliah yang diprogramkan untuk aktivitas praktikum
mahasiswa, baik melalui pembelajaran dalam peerteaching maupun praktik
pembelajaran di kelas yang sesungguhnya. Setelah memperoleh pengayaan wawasan
teori pendidikan dari tatap muka perkuliahan dan tugas terstruktur, setiap
mahasiswa diharuskan melatih kemampuan diri dalam mengaplikasikannya. Hal ini
dimaksudkan agar wawasan teori (pengetahuan) yang dimiliki mahasiswa kian
terasah dan disertai dengan keterampilan pembelajaran yang dibutuhkan. Di
samping keterampilan mengajar mahasiswa perlu mengetahui tentang manajemen
pengelolaan sekolah.
B.
Tujuan
Program Magang III
Secara umum, program magang bertujuan
untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa
sebagai calon pendidik. Namun secara khusus program magang III bertujuan khusus
sebagai berikut. agar peserta merasakan langsung proses pembelajaran dan
memantapkan jati diri pendidik, dengan menjadi asisten guru, yang dilakukan
antara lain melalui kegiatan berikut:
a. Mengajar
dengan bimbingan melekat guru pamong dan dosen pembimbing.
b. Melaksanakan
tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstra.
C.
Manfaat
Program Magang III
Program magang ini diharapkan bermanfaat
bagi mahasiswa, sekolah tempat magang, dan Universitas Kanjuruhan Malang. Semua
itu dijabarkan sebagai berikut :
1.
Manfaat
bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan :
a. Mendapatkan
pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang manajemen dan kultur sekolah;
b. Mendapatkan
pengalaman melalui pengamatan terhadap proses membangun kompetensi pedagogik,
kepribadian, dan sosial di sekolah;
c. Mendapatkan
pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di
kelas;
d. Memperoleh
pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner,
sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan
pendidikan yang ada di sekolah;
e. Memperoleh
daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah
pendidikan yang ada di sekolah;
f. Memperoleh
pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial
di sekolah; dan
g. Memberi
kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator,
dan membantu pemikiran sebagai problem solver.
2.
Manfaat
bagi Sekolah Tempat Magang
Sekolah tempat magang
diharapkan:
a. Menciptakan
kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah tempat magang dengan
Universitas Kanjuruhan Malang;
b. Memperoleh
kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon guru yang berdedikasi dan
profesional; dan
c. Mendapatkan
bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanakan
pengembangan sekolah.
3.
Manfaat
bagi Universitas Kanjuruhan Malang
a.
Mendapatkan masukan
yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
lapangan kerja;
b.
Membangun sinergitas
antara sekolah dengan Universitas Kanjuruhan dalam mempersiapkan lulusan yang
bermutu;
c.
Mendapatkan umpan-balik
tentang kompetensi akademik mahasiswa Keguruan Universitas Kanjuruhan Malang;
D.
Analisis
Situasi
SMP
NEGERI 02 Bululawang berlokasi di Jl. Raya Krebet ( 0342-833056 Bululawang Kabupaten-Malang.
Banyaknya Sekolah Menengah Pertama yang berada di Bululawang membuat setiap
sekolah saling berkompetisi untuk menjadi SMP yang terbaik. Mengahadapi
kompetisi ini, SMP
NEGERI 02 Bululawang melakukan usaha pembenahan yang
dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan pembenahan pada saraana dan
prasarana maupun kualitas pembelajarannya. SMP NEGERI 02 Bululawang memiliki
tenaga pengajar dan sejumlah karyawan kurang lebihnya 50 Guru dan 7 karyawan. Jumlah siswa
yang ada seluruhnya sekitar 700 Siswa.
Sarana dan prasarana yang menunjang
proses belajar mengajar terdiri atas beberapa fasilitas, yaitu tersedianya
ruangan kelas untuk pelaksanaan proses belajar mengajar, Laboratorium IPA,
Laboratorium Komputer, UKS, Mushola, Perpustakaan, Ruang administrasi serta
ruang guru. Kegiatan ekstra kulikuler yang dilaksanakan di SMP NEGERI 02 Bululawang ini
diantaranya adalah Pramuka, Teater, Olahraga, dan lain-lain yang dimaksudkan
untuk untuk mengoptimalkan potensi dan minat bakat intelektual siswa.
Informasi-informasi yang diperoleh pada
saat observasi melalui pengamatan langsung dan penjelasan yang diberikan oleh
perangkat sekolah diantaranya :
1. Kegiatan
Akademik.
Kegiatan
belajar mengajar di SMP NEGERI 02 Bululawang di mulai pada pukul
07.15 WIB yang diawali dengan pembiasaan membaca surat-surat Pendek, bacaan
do’a-do’a harian, dan asmaul husna bersama selama 15 menit. Kedisiplinan siswa
secara keseluruhan masih kurang baik, masih sering ada siswa yang terlambat.
Guru dan karyawan tergolong disiplin dengan datang, mulai mengajar, dan
mengakhiri pelajaran tepat waktu. Hal ini dikarenakan kesadaran tugas
keprofesionalan seorang guru sudah melekat di detiap guru.
2. Kondisi
Media dan Sarana Pembelajaran.
Sarana
pembelajaran di SMP
NEGERI 02 Bululawang cukup mendukung bagi tercapainya
proses belajar mengajar, karena ruang teori dan praktik terpisah. Sarana yang
ada di SMP
NEGERI 02 Bululawang meliputi :
a. Media
Pembelajaran
Media Pembelajaran yang
ada meliputi : Whiteboard, Spidol, dan LCD Proyektor.
b. Laboratorium
SMP NEGERI 02 Bululawang memiliki
Laboratorium IPA dan Laboratorium Komputer.
3. Kegiatan
Kesiswaan
Kegiatan kesiswaan yang
dilaksanakan di SMP
NEGERI 02 Bululawang antara lain pramuka, teater, paduan
suara, tata boga dan lain-lain. semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu
meningkatkan potensi dan bakat intelektualnya.
E.
Perumusan
Program dan Rancangan Kegiatan Magang 3
Kegiatan program magang III dilaksanakan
setelah mahasiswa lulus program magang I dan program magang II, dengan nilai
minimal B. Program magang III bertujuan agar peserta merasakan langsung proses
pembelajaran dan memantapkan jati diri pendidik, dengan menjadi asisten guru
yang dilakukan antara lain melalui kegiatan mengajar dengan bimbingan melekat
guru pamong dan dosen pembimbing, penjabara kurikulum kedalam perangkat
pembelajaran yang digunakan guru, melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta
didik dan kegiatan ekstra kurikuler. Perumusan rancangan kegiatan Magang III
disusun agar dalam pelaksanaannya dapat terarah, baik itu untuk kegiatan
belajar teori maupun kegiatan belajar praktik agar hasil yang dicapai bisa
maksimal. Persiapan ini meliputi :
1. Pengajaran
Mikro
Pengajaran
mikro atau KPMS dilaksanakan di semester 6 dengan tujuan untuk memberikan bekal
awal dalam pelaksanaan magang III. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan
praktik mengajar didepan teman sebaya melalui bimbingan dosen.
2. Pembekalan
Magang 3
Pembekalan
magang 3 dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa yang nantinya akan
melaksanakan praktik di sekolah dengan segala kesiapan.
3. Pembuatan
Persiapan Mengajar
Sebelum
melaksanakan praktik mengajar dikelas, terlebih dahulu mahasiswa di minta oleh
guru pamong masing-masing untuk membuat ADM (Administrasi Mengajar) yang
meliputi pembuatan Prosem, Prota, KKM, Kalender Pendidikan, Pemetaan,
Penilaian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Persiapan materi bahan
ajar (media pembelajaran dan materi ajar). Kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan dalam 1 minggu terdapat 2 kali pertemuan dengan Sub pokok bahasan
yang berbeda.
Untuk
lebih jelasnya kegiatan belajar mengajar pada setiap pertemuan akan Sdiuraikan sebagai
berikut :
Tabel 1.1 Jurnal
Mengajar
No
|
Hari/Tanggal
|
Jam
ke-
|
Pokok
Bahasan
|
Sub
Pokok Bahasan
|
1
|
Sabtu,11-10-2017
|
5-6
|
Memahami
Proses Kebangkitan Nasional.
|
Terbentuknya kekuasaan belanda di Indonesia dan
Kebijakan kebijakan Pemerintah Kolonial hindia belanda di indonesia.
|
2
|
Kamis,19– 10, 2017
|
5-6
|
Memahami
Proses Kebangkitan Nasional.
|
Bentuk- bentuk
Perlawanan Rakyat dalam Menentang Kolonialisme Barat di berbagai daerah dan
Daerah- daerah persebaran agama kristiani di Indonesia.
|
3
|
Sabtu,21-10-2017
|
2-3
|
Memahami Proses Kebangkitan
Nasional.
|
Pengaruh perkembangan
pendidikan barat terhadap munculnya nasionalisme indonesia dan pengaruh
pendidikan islam terhadap munculnya nasionalisme indonesia
|
4
|
Kamis,26- 10 – 2017
|
5-6
|
Ulangan Harian
|
|
5
|
Sabtu,28– 10 -2017
|
2-3
|
Memahami
Proses Kebangkitan Nasional.
|
Peranangolongan terpelajar, professional, dan pers
dalam menumbuh kembangkan kesadaran nasional.
|
6
|
Kamis,02– 11 – 2017
|
5-6
|
Memahami
Proses Kebangkitan Nasional.
|
Melanjutkan
materi
Peranangolongan
terpelajar, professional, dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran
nasional.
|
7
|
Sabtu, 04
–11- 2017
|
2-3
|
Memahami
Proses Kebangkitan Nasional.
|
Perkembangan
pergerakan nasional dari yang bersifat etnik,kedaerahan,keagamaan,sampai
terbentuknya nasionalisme indonesia.
|
8
|
Kamis,09-11-2017
|
5-6
|
Memahami Proses
Kebangkitan Nasional
|
Melanjutkan matei
Perkembangan
pergerakan nasional dari yang bersifat etnik,kedaerahan,keagamaan,sampai
terbentuknya nasionalisme indonesia
|
9
|
Sabtu,11-11-2017
|
2-3
|
|
Menmbahas latihan soal
|
10
|
Kamis,16-11-2017
|
5-6
|
Memahami
Proses Kebangkitan Nasional
|
Peranan manifesto politik
1925, kongres pemuda 1928 dan kongres perempuan pertama dalam proses
pembentukan identitas kebangsaan Indonesia
|
11
|
Sabtu,18-11-2017
|
2-3
|
Hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas
|
Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi, Usaha- usaha manusia dalam mengatasi
kelangkaan memanfaatkan sumber daya yang langkah.
|
12
|
Kamis,25-11-2017
|
5-6
|
hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas
|
peran
pelaku ekonomi, rumah tangga , peran
masyarakat , perusahaan koperasi dan Negara.
|
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
KEGIATAN MAGANG III
Kegiatan
magang 3 dilaksanakan selama kurang lebih 9 minggu (dua bulan 1 minggu),
terhitung mulai tanggal 25 September 2017 sd 30 Nopember 2017. Program individu
yang direncanakan untuk dilaksanakn di SMP PGRI 02 Lawang meliputi persiapan,
pelaksanaan dan analisis hasil. Uraian tentang hasil pelaksanaan program
individu sebagai berikut :
A. PERSIAPAN
Persiapan kegiatan
magang 3 adalah hal yang paling utama yang harus dilakukan. Hal tersebut dilakukan
untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan program magang 3 baik berupa
persiapan fisik maupun mentalnya untuk dapat mengatasi permasalahan yang akan
muncul selanjutnya dan sebagai sarana persiapan program apa yang akan
dilaksanakan nantinya. Maka sebelum diterjunkan ke lokasi, sebagai bekal
mahasiswa dalam melaksanakan magang 3 ada persiapan yang dilaksanakan.
Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengajaran
Mikro atau KPMS
Guru adalah sebagai pendidik, pengajar ,
pembimbing, pelatihan, pengembangan program, pengelolaan program dan tenaga
professional. Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru yang profesional. Oleh karena itu, para guru harus
mendapatkan bekal yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang
diharapkan tersebut dengan melalui pembentukan kemampuan mengajar (teaching
skill) baik secara teoritis maupun praktis. Secara praktis bekal kemampuan
mengajar dapat dilatihkan melalui kegiatan microteaching atau KPMS. Program ini
dilaksanakan dalam mata kuliah yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang akan
mengambil magang 3 pada semester berikutnya. Persyaratan yang diperlukan untuk
mengikuti mata kuliah ini adalah telah lulus mata kuliah magang 1 dan magang 2
dengan nilai minimal B, dan mahasiswa yang telah menempuh minimal semester 6.
Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana
mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar dengan peserta yang
diajar adalah teman sekelompok atau peer teaching. Keterampilan yang diajarkan dan dituntut untuk
dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa
ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon
guru atau pendidik.
2. Observasi Pembelajaran dikelas
Dalam observasi pembelajaran dikelas diharapkan
mahasiswa memperoleh gambaran pemngetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai
tugas-tugas seorang guru di sekolah. Observasi lingkungan sekolah atau lapangan
juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek karakteristik
komponen pendidikan dan norma yang berlaku ditempat magang 3. Observasi ini
dilakukan pada saat mengikuti program magang 1 dan magang 2. Berikut beberapa
hal yang diobservasi yaitu :
a. Perangkat Pembelajaran
1) Kurikulum
SMP NEGERI 02 Bululawang menggunakan kurikulum KTSP.
2) Silabus
Silabus yang digunakan adalah silabus kurikulum KTSP.
3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan adalah RPP
kurikulum KTSP.
b. Proses Pembelajaran
1) Membuka pelajaran
Guru memberikan salam kepada peserta didik, langsung dijawab oleh
peserta didik. Guru meminta peserta didik berdo’a terlebih dahulu dan
dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib. Selanjutnya guru mengkondisikan
kelas agar peserta didik siap menerima materi pembelajaran dengan diikuti
melakukan presensi siswa. Guru memotivasi siswa agar lebih semangat dalam
mengikuti pembelajaran.
2) Penyajian materi
Sebelum menyampaikan materi, guru melakukan apersepsi terlebih dahulu.
Guru menyampaikan materi dengan cara menjelaskan materi dengan mengaiktan
materi sebelumnya dan dengan hal-hal yang terjadi disekitar kita yang berkaitan
dengan materi sehingga peserta didik dapat memahami materi yang diberikan oleh
guru.
3) Metode pembelajaran
Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, dan penugasan.
4) Penggunaan bahasa
Dalam menyampaikan materi guru menggunakan Bahasa Indonesia yang formal
dan diselingi dengan bahasa daerah yaitu bahasa jawa.
5) Penggunaan waktu
Satu kali pertemuan dalam mengajar dikelas adalah 2 jam pelajaran atau
80 menit. Dalam pelaksanaan magang 3, waktu yang digunakan dibagi menjadi 3
tahapan. 10 menit pertama digunakan mahasiswa untuk memberikan motivasi kepada
siswa dan melakukan pembukaan. Bagian kedua yaitu 60 menit digunakan untuk
penyampaian materi. Jam terakhir yang digunakan yaitu dialokasikan 10 menit
untuk untuk malakukan evaluasi dan penutup.
6) Gerak
Gerak guru saat di dalam kelas meliputi :
a. Guru berdiri di depan kelas memberikan materi kepada peserta didik.
b. Guru berkeliling di dalam kelas dimaksudkan agar siswa merasa
diperhatikan dan mengontrol siswa agar tidak gaduh di dalam kelas.
7) Cara memotivasi siswa
Cara memotivasi siswa disaat sudah mulai jenuh dengan keadaan kelas,
guru mengalihkan perhatian siswa dengan cara sejenak, atau memutar video
pembelajaran sehingga diharapkan setelah itu siswa tidak lagi merasa jenuh
dalam menerima materi.
8) Teknik bertanya
Teknik bertanya yang dilakukan oleh guru yaitu menanyakan kembali
materi sebelumnya, guru juga menanyakan materi yang baru diberikan dengan
secara acak kepada siswa, dan guru juga memberikan contoh dan jawaban guna
mengarahkan jawaban siswa sehingga jawaban dari siswa benar.
9) Teknik penguasaan kelas
Teknik penguasaan kelas dilakukan dengan cara mengkondisikan siswa agar
selalu semangat, selalu memperhatikan saat guru menjelaskan materi, menjaga
agar siswa tidak jenuh, tidak ribut, serta guru mampu membangkitkan motivasi
siswa dalam menumbuhkan rasa ingin tahu untuk dapat menguasi materi yang telah
diberikan.
10) Penggunaan media
Media pembelajaran yang digunakan saat guru mengajar adalah Buku
Pegangan yang diunduh melalui situs di internet, dan whiteboard.
11) Bentuk dan cara evaluasi
Bentuk dan cara evaluasi dengan cara memberikan penugasan dan ulangan
kepada siswa.
12) Menutup pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan cara menyampaikan ringkasan materi yang
telah diberikan pada hari ini, kemudian guru juga memberikan informasi mengenai
materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
c. Perilaku siswa
1) Perilaku siswa di dalam kelas
a. Sebagian siswa memerhatiakn penjelasan guru.
b. Beberapa siswa ada yang kurang tertib, yakni tidak memakai nama atau
kelas, tidak memasukkan baju seragam.
c. Berapa siswa ada yang mengobrol dengan temannya saat guru menjelaskan
materi.
d. Ada sebagian siswa yang tertidur ketika guru memberikan penjelasan.
2) Perilaku siswa di luar kelas
Siswa ada yang istirahat di dalam kelas dan ada yang di kantin.
Dari observasi di atas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan
belajar mengajar sudah berlangsung baik. sehingga peserta magang 3 hanya
tinggal melanjutkan saja, dengan membuat persiapan mengajar seperti :
a. Perangkat Pembelajaran (ADM)
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran
c. Menyusun materi pelajaran
d. Media pembelajaran
e. Kisi-kisi soal
f. Rekapitulasi nilai
g. Analisis hasil belajar
h. Alokasi waktu
i.
Soal evaluasi
Dalam pelaksanaan KBM, terbagi atas dua bagian yaitu praktik mengajar
terbimbing dan praktik mengajar mandiri. dalam praktik mengajar terbimbing
mahasiswa dibimbing dalam persiapan dan pembuatan materi, sedangkan praktik
mengajar mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelolah proses belajar
secara penuh, namun demikian bimbingan dan pemantauan dari guru tetap
dilakukan.
3. Knsultasi dengan Guru Pembimbing
Agar
kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik, maka sebelum mengajar mahasiswa
magang melakukan konsultasi dengan guru pamong atau guru pembimbing tentang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan meteri yang akan digunakan untuk
mengajar.
4. Persiapan Mengajar
Sebelum
pelaksanaan mengajar di kelas berlangsung, penulis melakukan beberapa persiapan
demi kelancaran dalam proses belajar mengajar. Persiapan tersebut meliputi :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Materi Pembelajaran
c. Media Pembelajaran
d. Evaluasi pembelajaran
B.
PELAKSANAAN MAGANG 3
1.
Pelaksanaan Pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam pelaksanaan kegiatan magang 3, penulis
mendapat tugas untuk mengajar kelas VIII-D. Penentuan guru pamong dan mata pelajaran yang
akan diampu oleh mahasiswa ditentukan Koordinator guru pamong.
2.
Pelaksanaan Penyusunan Materi
Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat agar
materi pelajaran yang akan disampaikan dapat ditentukan. Dengan demikian
mahasiswa magang dapat menyusun materi pelajaran yang akan disampaikan pada
kegiatan belajar mengajar dikelas. Pembuatan materi pelajaran dilakukan
beberapa hari sebelum mahasiswa mengajar dikelas. Dalam penulisan materi
pelajaran ini penulis mengacu dari materi yang diberikan oleh guru pamong.
Materi-materi lain dari internet yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan.
3. Pelaksanaan Pemilihan Metode Mengajar
Metode adalah suatu
prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Metode mengajar adalah
cara untuk mempermudah siswa mencapai tujuan belajar atau prestasi belajar.
Metode mengajar bersifat prosedural dan merupakan rencana menyeluruh yang
berhubungan dengan penyajian materi pelajaran. Masing-masing metode mengajar
mempunyai kelebihan kekurangan. Metode mengajar yang dipilih disesuaikan dengan
tujuan belajar dan materi pelajaran yang akan diajarkan. Jadi metode mengajar
bukanlah merupakan tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode mengajar dilakukan
bersamaan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Metode
mengajar yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi kelompok,latihan dan penugasan.
4. Pelaksanaan Pemilihan Media Pembelajaran
Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar SMP NEGERI 02 Bululawang yang terbatas, dapat menjadi hambatan bagi siswa dalam memahami
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Salah satu sarana dan prasarana yang ada
di SMP NEGERI 02
Bululawang ini adalah LCD Proyektor
sebagai sarana pembelajaran di kelas maupun laboratorium. Berdasarkan hasil
observasi didapatkan bahwa penyedian LCD dilaksanakan oleh pihak sekolah.
Sehingga guru yang akan menggunakan media harus terlebih dahulu mempersiapkan
LCD yang akan dipakai, apabila tidak dipersiapkan terlebih dahulu nantinya akan
dipakai oleh guru yang lain.
5. Pelaksanaan Praktik Mengajar
Dalam pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar) mahasiswa diberikan kepercayaan untuk langsung melaksanakan praktik
mengajar . Dalam praktik mengajar mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk
mengelola proses pembelajaran dikelas secara penuh, namun demikian bimbingan
dan pemantauan dari guru pembimbing tetap dilakukan. Penulis mendapat jadwal
mengajar tiga kali seminggu yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu.
Tabel 2.1 Keterangan Waktu Pelajaran
Hari : Senin
|
||
Jam
|
Pukul
|
Keterangan
|
1
|
06.45 – 07.40
|
Upacara
|
|
07.40 – 07.55
|
Pembiasaan Literasi
|
2
|
07.55 – 08.35
|
KBM
|
3
|
08.35 - 09.15
|
KBM
|
4
|
09.15 - 09.55
|
KBM
|
|
09.55 – 10.25
|
ISTIRAHAT
|
5
|
10.25 - 11.05
|
KBM
|
6
|
11.05 – 11.45
|
KBM
|
7
|
11.45 – 12.25
|
KBM
|
Hari Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu
|
||
Jam
|
Pukul
|
keterangan
|
0
|
06.45 – 07.00
|
Baris, menyanyikan lagu indonesia
raya dan berdo’a
|
|
07.00 - 07.15
|
Pembacaan Juz Amma
|
1
|
01.15 - 07.55
|
KBM
|
2
|
07.55 – 08.35
|
KBM
|
3
|
08.35 – 09.15
|
KBM
|
4
|
09.15 – 09.55
|
KBM
|
|
09.55 – 10.25
|
ISTIRAHAT
|
5
|
10.25 – 11.05
|
KBM
|
6
|
11.05 – 11.45
|
KBM
|
7
|
11.45 – 12.25
|
KBM
|
Hari Juma’t
|
||
Jam
|
Pukul
|
keterangan
|
1
|
06.45 – 07.40
|
Membaca Yasin dan istikghosa
|
2
|
07.40 – 08 – 20
|
KBM
|
3
|
08.20 – 09.00
|
KBM
|
|
09.00 – 09.20
|
ISTIRAHAT
|
4
|
09.20 – 10. 00
|
KBM
|
5
|
10.00 – 10. 40
|
KBM
|
6. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses penimbangan yang diberikan kepada nilai
materi ataupun metode tertentu untuk tujuan atau maksud tertentu pula.
Sedangkan penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (PP 19 Tahun 2005, pasal 1).
Penimbangan tersebut dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif dengan maksud
untuk memeriksa seberapa jauh materi atau metode tersebut dapat memenuhi tolak
ukur yang telah ditetapkan. Evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam mata
pelajaran matematika yaitu dengan memberikan tugas individu berupa tugas ,
Presentasi, dan ulangan harian.
C.
ANALISIS
HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI
1.
Analisis
Hasil Pelaksanaan
Secara
umum mahasiswa dalam melaksanakan magang 3 tidak banyak mengalami hambatan,
melainkan mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk menjadi guru yang baik
dengan bimbingan guru pamong masing-masing disekolah. Adapun beberapa hambatan
yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan magang 3 adalah sebagai berikut :
a. Analisis
Hasil Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Hasil yang diperoleh
dari pelaksanaan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
mahasiswa telah membuat 8 buah RPP untuk mata pelajaran matematika yang
digunakan pada saat mengajar di kelas. hambatan saat menyusun RPP antara lain
kurangnya pemahaman penulis tentang format RPP yang digunakan yaitu format RPP
terbaru edisi revisi.
b. Analisis
Hasil Penyusunan Materi Pelajaran.
Materi yang dibuat
adalah materi mata pelajaran matematika. Saat menyiapkan materi pelajaran,
hal-hal yang menghambat antara lain masih ada kurangnya materi dalam pembahasan
dibuku paket.
c. Analisis
Hasil Pemilihan Metode Mengajar.
Metode mengajar yang
digunakan selama kegiatan mengajar yaitu menggunakan metode ceramah,
demonstrasi, tanya jawab, diskusi, presentasi, latihan, dan penugasan.
Pemilihan metode mengajar ini disesuaikan dengan karakteristik materi dan
karakteristik peserta didik yang akan di ajar. Selama menggunakan metode
tersebut, proses kegiatan belajar mengajar dikelas berlangsung cukup efektif.
Namun demikian, penggunaan metode ini masih ada beberapa hambatan yang terjadi,
seperti siswa merasa bosan dan berbicara sendiri selama proses belajar
mengajar.
d. Analisis
Hasil Pemilihan Media Pembelajaran.
Media pembelajaran yang
digunakan selama praktik mengajar dikelas cukup bervariasi, diantaranya adalah whiteboard, spidol, materi power point.
Hambatan yang dihadapi saat memilih media pembelajaran adalah jika penulis
menggunakan LCD proyektor peserta didik cenderung susah untuk dikendalikan,
sehingga penulis lebih memilih untuk menggunakan media papan tulis atau whiteboard untuk menyampaikan materi.
e. Analisis
Hasil praktik Mengajar
Selama kegiatan magang
3 di SMP Negeri 02 Bululawang, mahasiswa telah melakukan kegiatan belajar
mengajar selama 12 kali
pertemuan pada materi pelajaran IPS
dikelas
VIII-E. Hambatan yang dihadapi
mahasiswa saat mengajar diantaranya adalah ada beberapa siswa yang sering
mengobrol sendiri, membuat gaduh didalam kelas sehingga memecah konsentrasi
teman lainnya, dan ada sebagian siswa yang sering tertidur didalam kelas.
Selain itu, masih ada siswa yang tidak mencatat materi pelajaran yang
disampaikan oleh mahasiswa. Perilaku siswa sulit dikendalikan ini menyebabkan
adanya perbaikan pada saat ulangan harian.
f. Analisis
Hasil Evaluasi pembelajaran
Selama melaksanakan
kegiatan pembelajaran dikelas, mahasiswa telah melakukan 6 kali evaluasi,
penugasan mandiri maupun kelompok. Evaluasi tersebut dilakukan 6 kali berdasarkan hasil dari evaluasi tersebut,
semua siswa sudah memenuhi KKM sehingga tidak perlu melakukan remidial atau
perbaikan. Kriteria Ketuntasan Minimum untuk mata pelajaran matematika yaitu 75.
2.
Refleksi
Berdasarkan
dari hasil analisis pelaksanaan program kerja yang telah dilakukan, terdapat
beberapa hambatan atau masalah yang ditemui selama pelaksanaan program kerja
tersebut. Beberapa hambatan atau masalah yang muncul selama pelaksanaan
tersebut dapat berjalan lebih baik. Adapun program-program yang perlu diberikan
diantaranya adalah :
a.
Refleksi
Terhadap Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hambatan pada saat pembuatan RPP adalah kurangnya pemahaman
penulis dalam format RPP, sehingga dilakukan revisi untuk meperbaiki tatanan
RPP. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya sebelum
melakukan pembuatan RPP mahasiswa lebih intensif untuk mempelajari format RPP
yang terbaru dalam pembuatannya dan sering berkonsultasi kepada guru
pembimbing.
b.
Refleksi
Terhadap Hambataan Saat Menyiapkan Materi Pelajaran
Pada saat pelaksanaan menyiapkan materi pelajaran terdapat
beberapa hambatan diantaranya adalah masih ada kekurangan materi dalam buku
paket peserta didik. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut
adalah dengan cara mencari referensi dari buku lain dan mencari materi-materi
yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan di internet dengan demikian
mahasiswa memiliki banyak referensi, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam
mengembangkan materi pelajaran.
c.
Refleksi
Terhadap Hasil Memilih Metode Mengajar
Pada
saat memilih metode mengajar tidak menemukan hambatan yang berarti. Namun
setelah metode tersebut diterapkan memiliki beberapa masalah yaitu, ada
beberapa siswa yang merasa bosan dan mengantuk saat proses pembelajaran. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan menggunakan metode
mengajar yang lebih bervariasi dan menyenangkan pada setiap pertemuannya. Untuk
mengatasi kebosanan siswa, diberikan selingan permainan-permainan yang menarik,
menuntuk konsentrasi dan melatih daya pikir.
d.
Refleksi Terhadap Hasil
Memilih Media Pembelajaran
Pada saat menentukan media pembelajaran yang akan digunakan ada
beberapa masalah yaitu, jika mahasiswa menyampaikan materi menggunakan LCD
proyektor peserta didik cenderung gaduh dan ribut sendiri. Untuk dapat
mengatasi masalah tersebut solusinya adalah penulis menggunakan media white
board, dan kertas bergambar.
e.
Refleksi
Terhadap Hambatan Saat Praktik Mengajar
Untuk mengatasi hambatan yang timbul saat praktik mengajar seperti
adanya siswa yang mengobrol sendiri saat guru menjelaskan materi pelajaran,
yaitu dengan cara menegur atau memberi peringatan, memberikan pertanyaan
mengenai materi yang sedang dijelaskan dan memberikan perhatian lebih kepada
siswa tersebut. Untuk mengatasi hambatan karena adanya siswa yang mengantuk
saat pelajaran, yaitu dengan mendekatinya kemudian cerita menarik yang masih
berhubungan dengan materi pelajaran atau jurusannya. Sedangkan untuk mengatasi
siswa yang malas mencatat adalah dengan memberikan tugas menuliskan kembali
materi pelajaran yang telah disampaikan.
f.
Refleksi
Terhadap Hasil Evaluasi Pembelajaran
Berdasarkan dari hasil evaluasi didapatkan seluruh siswa sudah
memenuhi KKM sehingga tidak perlu diadakan perbaikan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan
magang 3 tahun 2017 di SMP Negeri 02 Bululawang-Malang yang dilaksanakan pada
tanggal 25 September s/d 30 Nopember 2017, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut bahwa :
1.
Kegiatan magang 3 yaitu mengajar
mata pelajaran matematika di kelas VIII-E telah dilakukan dengan baik, walaupun ada beberapa permasalahan yang
dihadapi seperti kurangnya penguasaan kelas, dan lain-lain namun dengan
dukungan teman-teman, guru pembimbing, dosen pembimbing dan kerja keras yang
dilakukan, kegiatan magang 3 sangatlah memberikan hasil yang memuaskan.
2.
Pelaksanaan magang 3, sangat
dirasakan manfaatnya karena selain memberikan pengalaman untuk mengelola kelas
dan membuat suasana pembelajaran yang efektif, juga mendapat pengalaman
menghadapi berbagai karakter siswa.
3.
Melaksanakan magang 3 sesuai
ketentuan akan menumbuhkan rasa keprofesionalan dan tanggung jawab mahasiswa
praktikan sebagai calon pendidik untuk mengelola dan mengkondisikan kelas saat
melakukan pembelajaran.
4.
Pelaksanaan magang 3 merupakan
salah satu kegiatan untuk memberikan mahasiswa praktikan menerapkan ilmu yang
diperoleh dibangku perkuliahan, dan diharapkan mampu bereksplorasi untuk
menciptakan kemajuan-kemajuan dalam pelaksanaan pembelajaran terkait dengan
pengelolaan kelas. Dengan kata lain mahasiswa akan mengetahui secara nyata
kegiatan baik itu terkait tugas, kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang
pengajar.
5.
Selain sebagai tempat menerapkan
dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki, pelaksanaan magang 3 juga menjadi
sarana untuk menimba ilmu dan juga pengalaman yang tidak didapatkan di bangku
perkuliahan, salah satunya dihadapkan dengan permasalahan yang tidak tentu dan
datangnya juga tidak menentu saat proses belajar mengajar disekolah baik itu
mengenai manajemen sekolah ataupun manajemen pendidikan. Hal inilah nantinya akan menumbuhkan kedewasaan dalam mencari jati
diri guna menumbuhkan rasa percaya diri pada kemampuan yang dimiliki.
6.
Keberhasilan
proses belajar mengajar sangatlah dipengaruhi oleh pendidik atau guru dan
peserta didiknya sendiri, selain didukung dan ditunjang olehsarana dan
prasarana pendukung yang melengkapi dan ada di sekolah itu sendiri.
7.
Dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran mahasiswa telah melaksanakan pembuatan
rencana pembelajaran sebanyak 8 RPP, melakukan kegiatan
praktik mengajar sebanyak 12 kali pertemuan, dan
melakukan 6 kali evaluasi belajar .
8.
Berbagai
macam kendala yang menghambat kegiatan magang 3 baik yang berupa teknis maupun
non teknis dapat diselesaikan mahasiswa dengan adanya bantuan dari guru
pembimbing atau guru pamong di sekolah maupun DPL dari Universitas
B. SARAN
Saran-saran demi peningkatan dan kemajuan
pelaksanaan program magang 3 di masa yang akan datang dan perbaikan proses
pembelajaran dan pendidikan di SMP Negeri 02 Bululawang -Malang , antara lain:
1.
Pihak
sekolah
Dalam rangka
peningakatan mutu pendidikan, pihak sekolah sebaiknya lebih meningkatkan
kinerja menumbuhkan kedisiplinan serta manajemen sekolah dengan baik khususnya
dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Kedisiplinan yang
harus ditegakkan dapat menumbuhkan semangat dan kualitas yang lebih baik.
Kualitas seorang guru yang mengajar berpengaruh besar pada kualitas siswa yang
diampunya. Kegiatan praktik di laboratorium di perbanyak untuk mengatasi
kejenuhan siswa dalam menyerap materi-materi yang berupa teori. Kelulusan
peserta didik yang baik, khususnya di SMP, dapat terlihat dari keterampilan
yang dimiliki. Untuk itu, sekolah perlu memperhatikan kualitas yang dimiliki
oleh setiap guru. Selain kualitas, sekolah juga harus mampu menegakkan
kedisiplinan untuk seluruh warga sekolah. Sekolah harus bertindak tegas kepada
komponen yang kurang disiplin.
2.
Pihak
Universitas Kanjuruhan Malang
Menciptakan hubungan
kerja sama yang baik antara SMP Negeri 02 Bululawang dengan pihak Universitas Kanjuruhan Malang,
sebab dalam pelaksanaan kurikulumnya banyak terdapat kesamaan dan kesesuaian
diantara keduanya, khususnya dalam budang studi. Berawal dari faktor tersebut,
berarti membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk bersama-sama meningkatkan
program-program pengajaran yang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Pada tahun yang akan datang, pihak Universitas Kanjuruhan Malang dan SMP Negeri 02 Bululawang
juga dapat melaksanakan kerjasana dalam kegiatan magang 3 ini.
3.
Mahasiswa
Peserta magang 3
Bagi mahasiswa yang
akan melaksanakan magang 3 terlebih dahulu hendaknya mengerti, mengetahui, dan
memahami rangkaian kegiatan yang akan dijalani. Pembekalan magang 3 yang
diadakan oleh pihak universitsas dapat membentu dalam pelaksanaan kegiatan
magang 3 ini. Mahasiswa juga perlu aktif mencari informasi yang lengkap, baik
informasi mengenai prosedur pelaksanaan magang 3 maupun kegiatannya, yang
nantinya akan dilaksanakan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari pihak LP3L
Universitas Kanjuruhan Malang, sekolah tempat pelaksanaan magang 3, dosen
pembimbing, dari kakak angkatan yang telah melaksanakan magang 3 maupun tempat
informasi lainnya yang bisa menjadi penunjang.
Sebelum melaksanakan magang 3 mahasiswa
hendaknya mempersiapkan diri menjelang proses pembelajaran. Persiapan tersebut
meliputi kemampuan teori dan praktek bidang studi yang akan diampunya. Apabila
mengalami kesulitasn, mahasiswa dapat bertanya kepada dosen pembimbing di
universitas maupun guru pembimbing di sekolah. hal tersebut akan mendukung
penguasaan dan penyampaian materi yang akan disampaikan disaat melaksanakan
magang 3.
DAFTAR
PUSTAKA
TIM LP3L, 2016, Panduan Magang Mahasiswa
Kependidikan Universitas Kanjuruhan Malang, 2016 : Malang
TIM
UPPL, 2016, Materi Pembekalan Magang 3, Unikama : Malang
Lampiran
RENCANAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP
Nama Sekoah :
SMP Negeri 2 Bululawang.
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : VIII/ I
Standar
Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi
Dasar : 2.1
Menguraikan proses Terbentuknya Kesadaran Nasional, dentitas Indonesia, dan Perkembangan
Pergerakan Kebangsaan Indonesia.
Indikator
Pembelajaran : 1. Menjelaskan
peranan manifesto politik 1925, kongres pemuda 1928 dan kongres perempuan pertama
dalam proses pembentukan identitas kebangsaan
indonesia.
Alokasiwaktu :
2x 40 Menit
A.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti kegiatan
pembelajaran siswa dapat:
1. Siswa
Mampu Menjelaskan peranan manifesto politik 1925.
2. Siswa
mampu Mendeskripsikan tentang kongres pemuda 1928.
3. Siswa
mampu Mendeskripsikan kongres perempuan
pertama dalam proses pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia.
v Karakter
siswa yang di harapkan : Disiplin (Diskipline)
Rasa hormat dan perhatian (
respect)
Tanggung jawab (Responsibility)
Ketelitian ( carefulness)
B.
Materi
Pembelajaran
1. Peranan
Manifesto Politik 1925.
2. Kongres
Pemuda 1928.
3. Kongres
Perempuan Pertama Dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia.
C. Pendekatan,Metode,dan Model pembelajaran
1.
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab.
2.
Model :
CTL(Contexual Teaching and
Learning).
D
. Langkah- langkah pembelajaran
Naman Kegiatan
|
Penerapan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
a)
Apresesi
1. Guru
memasuki kelas memberikan salam kepada siswa dan mengajak siswa untuk berdoa
dengan menunjuk meminta salah satu siswa untuk memimpin doa dan memeriksa kehadiran siswa.
2. Guru
mengajak siswa untuk mengikuti mata
pelajaran dengan tenang dan aman serta aktif dalam kegiatan belajar
b. Motivasi
1. Guru
memberikan arahan atau dorongan kepada
siswa agar berprilaku baik terhadap sesama
serta ta´at pada peraturan yang ada, misalnya: peraturan dari sekolah.
2. Guru
memberi pencerahan kepada siswa agar semangat dalam proses belajar hingga
berguna dan bermanfaat bagi orang tua dan bangsa indonesia
|
10
menit
|
Inti
|
a. Ekspolorasi
1. Guru
Menjelaskan peranan manifesto politik 1925.
2. Guru
mendeskripsikan tentang kongres pemuda 1928 dan kongres perempuan pertama
dalam proses pembentukan identitas kebangsaan indonesia
b. Elaborasi
1. Siswa
mendengarkan penjelasan peran manifesto politik 1925 Serta membaca dari buku
sumber lainya.
2. siswa
Mendeskripsikan tentang kongres pemuda
1928 dan kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas
kebangsaan indones
c. Konfirmasi
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang materi yang belum di pahami.
2. Guru
bersama siswa membuat suatu kesimpulan mengenai materi yang telah di bahas.
3. Guru
akan memibimbing siswa membuat
rangkuman hasil pembelajaran.
|
60
menit
|
Penutup
|
1. Guru
Memberikan tugas kepada siswa.
2. Guru
Menyampaikan kepada siswa mengenai rencana pembelajaran berikutnya.
3. Guru
menutup pertemuan dengan meminta salah satu siswa memimpin do’a
|
10
menit
|
E. SumberBelajar
1.
Buku IPS Kelas VIII Penerbit
Sutarto, Sunardi, Nanang Herjunanto, Penny Rahmawaty, Bambang Tri Puwanto Halaman 135-142
2.
Buku IPS terpadu Anwar Karunia
halaman 120-128
F. Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
|
1. Menjelaskan peranan manifesto politik 1925.
2. Mendeskripsikan
kongres pemuda 1928.
3. mendeskripsikankongres
perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan indonesia.
|
Tes tertulis
|
Tes uraian
|
1.
jelaskan peranan manifesto politik 1925.
2.
Deskripsikan kongres
pemuda 1928.
3.
Deskripsikanlah
kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan
indonesia.
|
1. Lembar
pengamatan Diskusi
No
|
Nama
siswa
|
Aspek
yang diamati
|
Jumlah
|
||
Ketepatan
Waktu
|
Kerapihan
pekerjaan
|
Esensi jawaban
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
*) Nilai
maksimal tiap aspek 25( 25x 4= 100)
2. Lembar penilaian Tugas
No
|
Nama
siswa
|
Aapek
yang di nilai
|
Jumlah
|
||||
Ketepatan
Waktu
|
Kerapihan
Pekerjaan
|
Esensi
jawaban
|
Nilai
|
||||
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
*)
Norma penilaian
*) Norma penilaian :
- Aspek ketepatan waktu skor
maksimal : 15
- Aspek kerapihan pekerjaan : 10
jumlah : 100
Bululawang, 16 November 2017
Mengetahui,
Kepalah sekolah Guru Mata Pelajaran.
MULYONO.S.Pd. M.Si STEFANUS MASEDON
NIP: . 19640311 198512 1 001 NPM:14040105075
G. LAMPIRAN
MATERI
A. PERAN MANIFESTO POLITIK 1925, KONGRES 1928 DAN
PEREMPUAN PERTAMA DALAM PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS KEBANGSAAN INDONESIA.
1. Peran Manifesto politik 1925
dalam proses pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia.
Pada
tahun 1908 di negeri belana berdirilah organisasi indische vereenlging. Organisasi ini didirikan oleh mahasiswa
Indonesia yang belajar di Negeri Belanda. Mereka itu adalah Sutan Kasayangan
Sorl pada, R.N. Noto suroto, R.P. Sosrokartono, R. Husein Dejayadingrat,
Notodeningrat, Sumitro Kolopaking dan Dr. Apituley. Tujuan organisasi ini
adalah memajukan kepentigan- kepentingan bersama dari orang- orang Indonesia.
Awalnya
organisasi ini bersifat sosial budaya, namun sejak lahirnya perang dunuia 1
perasaan anti kolonialisme dan imperalisme tokoh- tokoh indische vereenlging
semakin menonjol yaitu: mengubah suasana kegiatan organisasi dalam bidang
politik. Hal ini dipengaruhi oleh kedatangan 3 tokoh indische partij yang
dibuang oleh Belanda yaitu Dr. Cipto Mangunkusumo, R.M. Suhardi Suryaningrat
dan E. F.E. Douwes Dekker, yang berjiwa nasionalis.
Paham
nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan, cinta terhadap tanah airnya.
Manifesto politik adalah suatu pernyataan terbuka tentang tujuan dan pandangan
seseorang atau suatu kelompok terhadap masalah Negara. Perhimpunan Indonesia
mengeluarkan pernyataan politik yang berkaitan dengan nasib dan masa depan
bangsanya. Tujuanya sangat penting untuk Indonesia merdeka yang didengarkan dan
didukung oleh dunia internasional. Pada maret 1923 majalah Hindia Poetra
menyebutkan bahwa asas dari organisasi ini adalah “mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia yang bertaggung jawab
hanya kepada masyarakat Indonesia semata- mata, bahwa hal yang demikian itu
hanya akan dapat dicaai oleh orang Indonesia sendiri bukan dengan pertolongan
siapapun juga, bahwa segala jenis perpisahan tenaga haruslah dihindarkan,
supaya tujuan itu lekas tercapai”.
Tahun
1924 nama majalah Hindia Poetera di ubah menjadi Indonesia merdeka dan tahun
1925 di ubah lagi menjadi perhimpunan
Indonesia. Pada awal tahun 1925 dibuatlah suatu anggaran dasar baru dibawah
pimpinan Dr. Sukiman Wiriyosanjoyo. Anggaran dasar baru ini merupakan manifesto
politik. Cita- cita perhimpunan Indonesia tertuang pada 4 ideologi dengan
memerhatikan masalah sosial, ekonomi dan menempatkan kemerdekaan sebagai tujuan politik. Empat pokok ideologi
itu adalah :
1.
Kesatuan Nasional. Mengesampingkan perbedaan- perbedaan sempit sepertti
yang berkaitan dengan kedaerahan serta perlu dibentuk suatu kesatuan aksi
melawan Belanda untuk menciptakan Negara kebangsaan indonesia yang merdeka dan
bersatu.
2.
Solidaritas. Terdapat perbedaan kepentingan yang sangat mendasar antara penjajah dan dijajah. Oleh
karena itu haruslah mempertajam konflik antara orang kulit putih dan sawo matang tanpa melihat perbedaan
antara orang Indonesia.
3.
Non – Kooperasi. Harus disadari bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, oleh
karena itu hendaknya dilakukan perjuangan sendiri tanpa mengindahkan lembaga
yang ada dibuat oleh Belanda seperti
dewan Perwakilan Kolonial.
4.
Swadaya. Perjuangan yang dilakukan haruslah mengandalkan kekuatan diri
sendiri.
Dalam deklarasi tersebut ditekan pula pokok- pokok seperti ide unity (
kesatuan), equality (kesetaraan) dan liberty ( kemerdekaan). Inilah yang
diusahakan oleh perhimpunan indonesia sebagai suatu kebulatan yang belum pernah
dilakukan sebelumnya.
2. Peran Kongres Pemuda 1928 dalam proses
pembentukan identitas kebangsaan Indonesia.
Sejak
bedirinya Budi Utumo 1908 maka munculah organisasi- organisasi pergerakan
diberbagai daerah, antara lain: organisasi pemudah Tri koro Darmo 7 Maret 1915
di Jakarta oleh Dr. Satiman Wiryosanjoyo. Tujuan organisasi ini adalah
memperkokoh persatuan pemuda Jawa, sunda, dan Madura. Pada tanggal 12 Juni 1918
namanya di ubah menjadi Jong Java. Selanjutnya banyak muncul organisasi pemudah
yang bersifat kedaerahan, semua organisasi kepemudahan ini punya cita- cita
untuk memajukan Indonesia terutama di daerah masing- masing. Dengan demikian
pemuda- pemuda ini merasa perlu untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Maka dibuatlah
sebuah wadah yang dikenal dengan kongres pemudah yang disebut dengan nama
sumpah pemuda. Sumpah pemuda yang kemudian dikenal sebagai tonggak dalam
sejarah Indonesia tidak dapat dilepaskan dari organisasi kepemudahan. Dalam
perjalananya para pemuda ini menginginkan suatu upaya peletakan dasar untuk
kemerdekaan.
a. Kongres
pemuda ( 30 April- 2 Mei 1926).
1.
Tempat kongres di Jakarta.
2.
Tujuan kongres : menanamkan semangat kerja sama antara perkumpulan pemuda
di Indonesia untuk menjadi dasar bagi persatuan Indonesia.
3.
Panitia Kongres yaitu :
·
Ketua : M. Tabrani .
·
Wakil : Sumarto.
·
Sekretaris :
Jamaludin.
·
Bendahara : Suwarso.
·
Han,Anggota : Bahder Johan, Yan Taole, Paul Pinontuan. Hamami, Sarbini, Sanusi pane.
4.
Hasil kongres
·
Mempersiapkan kongres pemuda Indonesia II.
·
Mengumplkankan semua pemuda agar bersatu dalam organisasi pemuda
Indonesia.
Sesuai kongres, banyak pemuda yang bergabung karena
mereka menyadari hanya lewat persatuan kemerdekaan Indonesia tercapai.
b. Kongres
pemuda II.
Kongres ini
berlangsung d igedung Indonesische
celup, dijalan kramat raya 106 Jakarta 27- 28 Oktobrer 1928. Ketua kongres ini
adalah Sugondo Joyo Puspito. Keputusan- keputusan kongres II adalah sebagai
berikut.
·
Mengucapkan Ikrar sumpah pemuda.
·
Menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
·
Menetapkan sang merah putih sebagai Bendera Indonesia.
·
Melebur semua orgaisasi pemuda menjadi satu dengan nama Indonesia muda.
Sumpah
pemuda sangat berpengaruh besar dan menjadi modal dalam mengambil sebuah
tindakan perjuangan mencapai kemerdekaan
indonesia. Partai- partai yang ada segera menyusaikan diri dengan cita- cita
pemuda sehingga diwujudkan dalam satu wadah baru brnama gabungan politik
Indonesia ( GAPI ). Begitu pula beberapa perkumpulan wanita yang kemudian
bergabung dalam perikatan perhimpunan istri Indonesia dengan nama pusat Badan
Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia ( BPPKI).
Adapun makna
yang terkandung dalam sumpah pemuda yaitu:
1.
Dikalangan tokoh- tokoh pergerakan telah ada perubahan pola pikir dari
lingkup etnis kedaerahan ke cakrawala nasional.
2.
Perubahan pola pikir itu melahirkan kesadaran nasional bahwa seluruh
penduduk yang mendiami kepulauan nusantara menjadi satu bangsa besar dengan
nama Indonesia.
3.
Untuk keperluan persatuan dalam pergerakan disepakati dengan menggunakan
bahasa Melayu sebagai media perjuangan.
Dengan demikian kongres
pemuda itu identitas kebangsaan
Indonesia semakin terbentuk dan kini berwujud: tanah air, bangasa, bahasa dan
persatuan dengan nama Indonesia. Sehingga setiap tanggal 28 Oktober ditetapkan
sebagai hari sumpah pemuda.
4.
Peran Kongres PEREMPUAN
Pertama Dalam proses Pembentukan
Identitas Kebangsaan Indonesia.
Pergerakan aum wanita di Indonesia dirintis oleh R.A. Kartini (1879 –
1904 ). R.A. Kartini memunculkan rasa
nasionalisme bagi kaum wanita. Peneus R. A. Kartini adalah Dewi Sartika dari
Jawa Barat. Cita- cita R.A. Kartini yaitu menyamakan pendidikan wanita di
Indonesia. Adapun gerkan- gerakan pendididkan wanita Indonesia adalah sebagai
berikut:
·
Putri Mardika
Berdiri di
Jakarta tahun 1912 perkumpulan putri mardika ini bertujuan mencari dana bagi
gadis- gadis yang ingin melanjutkan pelajaran dan memberi nasihat bagi kaum
puteri.
·
Kartinifonds ( Dana
Kartini)
Didirikan tahun 1913 di Semarang oleh pasangan suami
istri C. Th. Van Deventer. Usahanya adalah mendirikan sekolah katrini.
·
Keutamaan isteri
Didirikan tahun 1913 di Tasik Malaya oleh Dewi
Sartika, perkumpulan ini menaungi sekolah- sekolah yang didirikan oleh Dewi
Sartika.
·
Kerajinan Amai Setia di
Sumatera Barat.
Didirikan di kota Gadang tahun 1914 oleh Rohana
Kudus. Tujuanya untukmeningkatkan derajat kaum wanita melalui pendidikan,
membaca, menulis maupun membuat kerajinan tangan.
Selain keempat organisasi diatas
masih banyak lagi organisasi kewanitaan lainya. Dalam perkembanganya organisasi
kewanitaan ini mulai terlibat dalam gerakan politik. Tanggal 22 Desember 1928
diadakan kongres perempuan I di Yogyakarta di pimpin oleh R.A. Sukanto. Tujuan
kongres I adalah sebagai berikut.
1.
Mempersatukan cita- cita dan usaha memajukan kaum wanita
2.
Menyatukan organisai- organisasi wanita yang beragam.
Yang dibicarakan dalam kongres I
yaitu maslah wanita dalam kelurga, masalah poligami dan perceraian serta sikap
yang di ambil terhadap kolonialisme Belanda. Keputusan pentingnya adalah
mendirikan gabungan perkumpulan wanita yang disebut perserikatan perempuan
Indonesia ( PPI ). Dalam kongres pertama
ini membuka kesadaran kaum wanita untuk ikut berjuang dalam bidang pendidikan
dan kebudayaan, sosial dan ekonomi. Sejak saat itu lah tanggal 22 Desember
ditetapkan sebagai hari Ibu.
2.1. Soal
1. Cita- cita perhimpunan Indonesia tertuang pada 4
ideologi dengan memerhatikan masalah sosial, ekonomi dan menempatkan
kemerdekaan sebagai tujuan politik. Jelaskan
4 pokok ideologi itu…..
2.
Sebutkan Keputusan- keputusan pada kongres pemuda II
3.
Sebutkan minimal 3
organisasi gerkan- gerakan pendididkan wanita dalam proses pembentukan identitas
kebangsaan indonesia.
2.2.Jawaban
1. Empat pokok ideologi perhimpunan indonesia adalah:
·
Kesatuan Nasional. Mengesampingkan perbedaan- perbedaan sempit
sepertti yang berkaitan dengan kedaerahan serta perlu dibentuk suatu kesatuan
aksi melawan Belanda untuk menciptakan Negara kebangsaan indonesia yang merdeka
dan bersatu.
·
Solidaritas. Terdapat perbedaan kepentingan yang sangat mendasar antara penjajah dan dijajah. Oleh
karena itu haruslah mempertajam konflik antara orang kulit putih dan sawo matang tanpa melihat
perbedaan antara orang Indonesia.
·
Non – Kooperasi. Harus disadari bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah,
oleh karena itu hendaknya dilakukan perjuangan sendiri tanpa mengindahkan
lembaga yang ada dibuat oleh Belanda
seperti dewan Perwakilan Kolonial.
·
Swadaya. Perjuangan yang dilakukan haruslah mengandalkan kekuatan
diri sendiri.
2. Keputusan
keputusan pada kongres II adalah:
1.
Mengucapkan Ikrar sumpah pemuda.
2.
Menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
3.
Menetapkan sang merah putih sebagai Bendera Indonesia.
4.
Melebur semua orgaisasi pemuda menjadi satu dengan nama Indonesia muda.
3.
organisasi gerkan- gerakan pendididkan wanita Indonesia
adalah sebagai berikut: Putri Mardika, Kartinifonds ( Dana Kartini),
Keutamaan isteri dan Kerajinan Amai Setia di Sumatera Barat.
Komentar
Posting Komentar