LAPORAN PROGRAM MAGANG III UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DI SMP NEGERI 02 BULULAWANG


LAPORAN INDIVIDU PROGRAM MAGANG III
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
DI SMP NEGERI 02 BULULAWANG

Jl.Raya Krebet-Bululawang-Malang.







Disusun Oleh;
STEFANUS MASEDON
NPM: 140401050175







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2017/ 2018






KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat,dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun diberi kemudahan dalam melaksanakan kegiatan Program Magang 3 Universitas Kanjuruhan Malang di SMPN 02 Bululawang. Program magang ini memberikan banyak sekali manfaat sebagai bekal masa depan. Melalui kegiatan ini penyusun telah belajar banyak hal terutama dalam berorganisasi, saling memahami, saling bertukar pikiran, dan masih banyak hal lagi yang kami dapatkan.
Laporan ini merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama melaksanakan kegiatan Magang 3 di SMPN 02 Bululawang yang dimulai pada tanggal 25 September 2017 sampai dengan 30 November 2017. Tentunya, semua ini dapat terwujud bukan karena diri pribadi, tetapi banyak pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan Magang 3 , sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1.      Keluarga yang saya cintai terutama kepada orangtua yang telah memberikan dukungan moral dan materi.
2.      Ketua LP3L beserta staff yang telah memberikan semua informasi pelaksanaan kegiatan Parogram Magang 3 di Sekolah.
3.      Bapak Akhmad Faruq Hamdani, S.Pd., M.I.L. selaku Dosen Pembimbing Magang (DPM) yang telah memberikan bimbingan dan pemantauan hingga penyusunan laporan ini.
4.      Bapak Mulyono, S. Pd., M, Si. selaku Kepala SMPN 02 Bululawang.
Bapak Bardus, S.Pd selaku Koordinator Magang 3 dan Guru Pembimbing Magang yang telah banyak memberikan arahan sehingga kegiatan program magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat berjalan lancar.
-rekan seperjuangan mahasiswa program magang 3 di SMPN 02                                    Bululawang.
7.   Bapak/ibu guru dan karyawan SMPN 02 Bulalawang yang sudah  membantu                     melancarkan pelaksanaan kegiatan program magang 3 selama ini.
8.   Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu                         dalam pelaksanaan kegiatan  programm magang 3 Universitas Kanjruhan                             Malang  di SMPN 02 Bululawang.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan kegiatan Magang 3, sehingga kritik maupun saran yang dapat membangun sangat diperlukan demi kesempurnanya laporan ini. Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak SMPN 02 Bululawang. dan mahasiswa Program Magang 3 Universitas Kanjuruhan Malang




                                                                                      
                                                                       Bululawang 27 November 2017



                                                                                                                                               Penulis











DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG 3 ..............................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................................1
B. Tujuan Magang 3 .......................................................................................................................2
C. Manfaat Program Magang 3 ......................................................................................................2
D. Analisa Situasi ...........................................................................................................................3
E. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan Magang .........................................................5

BAB II. PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan ....................................................................................................................................9
B. Pelaksanaan Magang 3 .............................................................................................................14
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1. Analisis Hasil Pelaksanaan .......................................................................................................16
2. Refleksi .....................................................................................................................................18

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................................................20
B. Saran .........................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................23
LAMPIRAN



ABSTRAK
LAPORAN KEGIATAN PROGRAM MAGANG 3
DI SMA NEGERI 45 MALANG
Oleh :
STEFANUS MASEDON
NIM. 140401050175
Program Magang 3 merupakan salah satu mata kuliah yang bersifat intrakurikuler. Pada magang 3 ini mahasiswa langsung berinteraksi dengan peserta didik, sehinga dibutuhkan persiapan yang matang. LP3L Universitas Kanjuruhan Malang selaku lembaga yang diberi amanah mengelola program magang 3 memberi pembekalan khusus tentang pelaksanaan magang 3 dalam menyiapkan mahasiswa yang akan terjun langsung di sekolah. Pengetahuan dan keterampilan diberikan untuk mahasiswa sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja di bidang pendidikan secara khusus dan dunia kerja secara umum.
SMP Negeri 02 Bululawang yang beralamatkan di Jalan Tinombala Malang Raya Krebet adalah salah satu lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan magang 3 mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang selama ± 2 bulan 1 minggu. Kegiatan Magang 3 dilaksanakan pada tanggal 25 September sampai dengan 30 Nopember 2017.
Dalam kegiatan Magang 3 ini, mahasiswa melakukan kegiatan mengajar yang terbimbing. Mahasiswa menjalankan program mengajar minimal 10 kali pertemuan. Metode yang digunakan dalam mengajar beragam, seperti metode diskusi, tanya jawab dan cerama.
Praktikan telah menyelesaikan tugas mengajar sebanyak 11 kali selama kegiatan magang 3 berlangsung. Mengampu mata pelajaran IPS dengan tatap muka 2 kali seminggu dan setiap minggunya praktikan mengajar selama 4 jam. Secara keseluruhan program kerja magang 3 terlaksana dengan baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala seperti pengelolaan kelas yang terkadang sulit untuk dikondisikan. Namun, semua itu merupakan sebuah proses untuk menuju yang lebih baik lagi.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, praktikan telah melaksanakan pembuatan rencana pembelajaran sebanyak 8 RPP, melakukan kegiatan praktik mengajar sebanyak 11 kali pertemuan, dan melakukan 4 kali evaluasi belajar untuk matapelajaran IPS di kelas VIII D.
Dalam pelaksanaan praktik mengajar metode yang digunakan yaitu menggunakan metode ceramah, diskusi, asimilasi tanya jawab, penugasan kelompok dan individu. Melalui kegiatan magang 3 ini, praktikan mendapatkan banyak bekal seperti pengalaman serta gambaran nyata tentang kegiatan pembelajaran, serta nilai-nilai seperti kerja keras, kerjasama, tanggung jawab, dan disiplin. Selain itu, dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional dan memiliki keterampilan mengajar. Untuk pelaksanaan magang 3 periode yang akan datang ada baiknya jika antara pihak sekolah dan mahasiswa lebih meningkatkan kerjasama agar dapat lebih bermanfaat bagi semua pihak.



















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli dan menuntut kemampuan akademik dan pedagogik yang memadai. Guru sebagai jabatan profesional harus disiapkan melalui program pendidikan yang relatif lama dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru. Oleh karena itu diperlukan waktu dan keahlian untuk membekali para lulusannya dengan berbagai kompetensi, dari penguasaan bidang studi, landasan keilmuan kegiatan mendidik, sampai strategi menerapkannya secara profesional dilapangan.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru mewajibkan guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 ditegaskan bahwa sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat. Pendidikan tersebut dilaksanakan setelah jenjang program S1 (Sarjana).
Pasal 1 ayat (1) PP NO. 74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sejalan dengan pernyataan itu, seorang guru harus memiliki kompetensi yang diharapkan yaitu dapat melaksanakan peran, tugas, dan fungsinya sebagai guru profesional, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini disiapkan melalui pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Belajar dengan berbuat (learning by doing) merupakan salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Dengan prinsip ini, pengetahuan dan sikap terbentuk melalui pengalaman dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang di tugaskan termasuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di lapangan. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Magang merupakan nomenklatur matakuliah yang diprogramkan untuk aktivitas praktikum mahasiswa, baik melalui pembelajaran dalam peerteaching maupun praktik pembelajaran di kelas yang sesungguhnya. Setelah memperoleh pengayaan wawasan teori pendidikan dari tatap muka perkuliahan dan tugas terstruktur, setiap mahasiswa diharuskan melatih kemampuan diri dalam mengaplikasikannya. Hal ini dimaksudkan agar wawasan teori (pengetahuan) yang dimiliki mahasiswa kian terasah dan disertai dengan keterampilan pembelajaran yang dibutuhkan. Di samping keterampilan mengajar mahasiswa perlu mengetahui tentang manajemen pengelolaan sekolah.
B.     Tujuan Program Magang III
Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara khusus program magang III bertujuan khusus sebagai berikut. agar peserta merasakan langsung proses pembelajaran dan memantapkan jati diri pendidik, dengan menjadi asisten guru, yang dilakukan antara lain melalui kegiatan berikut:
a.       Mengajar dengan bimbingan melekat guru pamong dan dosen pembimbing.
b.      Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstra.
C.    Manfaat Program Magang III
Program magang ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa, sekolah tempat magang, dan Universitas Kanjuruhan Malang. Semua itu dijabarkan sebagai berikut :
1.      Manfaat bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan :
a.       Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang manajemen dan kultur sekolah;
b.      Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses membangun kompetensi pedagogik, kepribadian, dan sosial di sekolah;
c.       Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas;
d.      Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah;
e.       Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah;
f.       Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah; dan
g.      Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.

2.      Manfaat bagi Sekolah Tempat Magang
Sekolah tempat magang diharapkan:
a.       Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah tempat magang dengan Universitas Kanjuruhan Malang;
b.      Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon guru yang berdedikasi dan profesional; dan
c.       Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.

3.      Manfaat bagi Universitas Kanjuruhan Malang
a.       Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja;
b.      Membangun sinergitas antara sekolah dengan Universitas Kanjuruhan dalam mempersiapkan lulusan yang bermutu;
c.       Mendapatkan umpan-balik tentang kompetensi akademik mahasiswa Keguruan Universitas Kanjuruhan Malang;




D.    Analisis Situasi
SMP NEGERI 02 Bululawang berlokasi di Jl. Raya Krebet ( 0342-833056 Bululawang Kabupaten-Malang. Banyaknya Sekolah Menengah Pertama yang berada di Bululawang membuat setiap sekolah saling berkompetisi untuk menjadi SMP yang terbaik. Mengahadapi kompetisi ini, SMP NEGERI 02 Bululawang melakukan usaha pembenahan yang dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan pembenahan pada saraana dan prasarana maupun kualitas pembelajarannya. SMP NEGERI 02 Bululawang memiliki tenaga pengajar dan sejumlah karyawan kurang lebihnya 50  Guru dan 7 karyawan. Jumlah siswa yang ada seluruhnya sekitar 700 Siswa.
Sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar terdiri atas beberapa fasilitas, yaitu tersedianya ruangan kelas untuk pelaksanaan proses belajar mengajar, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer, UKS, Mushola, Perpustakaan, Ruang administrasi serta ruang guru. Kegiatan ekstra kulikuler yang dilaksanakan di SMP NEGERI 02 Bululawang ini diantaranya adalah Pramuka, Teater, Olahraga, dan lain-lain yang dimaksudkan untuk untuk mengoptimalkan potensi dan minat bakat intelektual siswa.
Informasi-informasi yang diperoleh pada saat observasi melalui pengamatan langsung dan penjelasan yang diberikan oleh perangkat sekolah diantaranya :
1.      Kegiatan Akademik.
Kegiatan belajar mengajar di SMP NEGERI 02 Bululawang di mulai pada pukul 07.15 WIB yang diawali dengan pembiasaan membaca surat-surat Pendek, bacaan do’a-do’a harian, dan asmaul husna bersama selama 15 menit. Kedisiplinan siswa secara keseluruhan masih kurang baik, masih sering ada siswa yang terlambat. Guru dan karyawan tergolong disiplin dengan datang, mulai mengajar, dan mengakhiri pelajaran tepat waktu. Hal ini dikarenakan kesadaran tugas keprofesionalan seorang guru sudah melekat di detiap guru.

2.      Kondisi Media dan Sarana Pembelajaran.
Sarana pembelajaran di SMP NEGERI 02 Bululawang cukup mendukung bagi tercapainya proses belajar mengajar, karena ruang teori dan praktik terpisah. Sarana yang ada di SMP NEGERI 02 Bululawang  meliputi :



a.       Media Pembelajaran
Media Pembelajaran yang ada meliputi : Whiteboard, Spidol, dan LCD Proyektor.

b.      Laboratorium
SMP NEGERI 02 Bululawang memiliki Laboratorium IPA dan Laboratorium Komputer.

3.      Kegiatan Kesiswaan
Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMP NEGERI 02 Bululawang antara lain pramuka, teater, paduan suara, tata boga dan lain-lain. semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualnya.

E.     Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan Magang 3
Kegiatan program magang III dilaksanakan setelah mahasiswa lulus program magang I dan program magang II, dengan nilai minimal B. Program magang III bertujuan agar peserta merasakan langsung proses pembelajaran dan memantapkan jati diri pendidik, dengan menjadi asisten guru yang dilakukan antara lain melalui kegiatan mengajar dengan bimbingan melekat guru pamong dan dosen pembimbing, penjabara kurikulum kedalam perangkat pembelajaran yang digunakan guru, melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstra kurikuler. Perumusan rancangan kegiatan Magang III disusun agar dalam pelaksanaannya dapat terarah, baik itu untuk kegiatan belajar teori maupun kegiatan belajar praktik agar hasil yang dicapai bisa maksimal. Persiapan ini meliputi :
1.      Pengajaran Mikro
Pengajaran mikro atau KPMS dilaksanakan di semester 6 dengan tujuan untuk memberikan bekal awal dalam pelaksanaan magang III. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan praktik mengajar didepan teman sebaya melalui bimbingan dosen.

2.      Pembekalan Magang 3
Pembekalan magang 3 dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa yang nantinya akan melaksanakan praktik di sekolah dengan segala kesiapan.

3.      Pembuatan Persiapan Mengajar
Sebelum melaksanakan praktik mengajar dikelas, terlebih dahulu mahasiswa di minta oleh guru pamong masing-masing untuk membuat ADM (Administrasi Mengajar) yang meliputi pembuatan Prosem, Prota, KKM, Kalender Pendidikan, Pemetaan, Penilaian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Persiapan materi bahan ajar (media pembelajaran dan materi ajar). Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dalam 1 minggu terdapat 2 kali pertemuan dengan Sub pokok bahasan yang berbeda.
Untuk lebih jelasnya kegiatan belajar mengajar pada setiap pertemuan akan Sdiuraikan sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jurnal Mengajar
No
Hari/Tanggal
Jam ke-
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
1
Sabtu,11-10-2017
5-6
Memahami Proses Kebangkitan Nasional.
Terbentuknya kekuasaan belanda di Indonesia dan Kebijakan kebijakan Pemerintah Kolonial hindia belanda di indonesia.
2
Kamis,19– 10, 2017

5-6
Memahami Proses Kebangkitan Nasional.
Bentuk- bentuk Perlawanan Rakyat dalam Menentang Kolonialisme Barat di  berbagai daerah dan Daerah- daerah persebaran agama kristiani di Indonesia.
3
Sabtu,21-10-2017
2-3
Memahami Proses Kebangkitan Nasional.
Pengaruh perkembangan pendidikan barat terhadap munculnya nasionalisme indonesia dan pengaruh pendidikan islam terhadap munculnya nasionalisme indonesia
4
Kamis,26- 10 – 2017
5-6
Ulangan Harian
5
Sabtu,28– 10 -2017
2-3
Memahami Proses Kebangkitan Nasional.
Peranangolongan terpelajar, professional, dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran nasional.
6
Kamis,02– 11 – 2017
5-6
Memahami Proses Kebangkitan Nasional.
Melanjutkan materi
Peranangolongan terpelajar, professional, dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran nasional.
7
Sabtu, 04 11- 2017
2-3
Memahami Proses Kebangkitan Nasional.
Perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik,kedaerahan,keagamaan,sampai terbentuknya nasionalisme indonesia.
8
Kamis,09-11-2017
5-6
Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Melanjutkan matei
Perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik,kedaerahan,keagamaan,sampai terbentuknya nasionalisme indonesia
9
Sabtu,11-11-2017
2-3

Menmbahas latihan soal
10
Kamis,16-11-2017
5-6
Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Peranan manifesto politik 1925, kongres pemuda 1928 dan kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia
11
Sabtu,18-11-2017
2-3
Hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi, Usaha- usaha manusia dalam mengatasi kelangkaan memanfaatkan sumber daya yang langkah.
12
Kamis,25-11-2017
5-6
hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
peran  pelaku ekonomi, rumah tangga , peran masyarakat , perusahaan koperasi dan Negara.

                                                                                                       


BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
KEGIATAN MAGANG III

Kegiatan magang 3 dilaksanakan selama kurang lebih 9 minggu (dua bulan 1 minggu), terhitung mulai tanggal 25 September 2017 sd 30 Nopember 2017. Program individu yang direncanakan untuk dilaksanakn di SMP PGRI 02 Lawang meliputi persiapan, pelaksanaan dan analisis hasil. Uraian tentang hasil pelaksanaan program individu sebagai berikut :

A.    PERSIAPAN
Persiapan kegiatan magang 3 adalah hal yang paling utama yang harus dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan program magang 3 baik berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul selanjutnya dan sebagai sarana persiapan program apa yang akan dilaksanakan nantinya. Maka sebelum diterjunkan ke lokasi, sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan magang 3 ada persiapan yang dilaksanakan. Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.      Pengajaran Mikro atau KPMS
Guru adalah sebagai pendidik, pengajar , pembimbing, pelatihan, pengembangan program, pengelolaan program dan tenaga professional. Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang profesional. Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan tersebut dengan melalui pembentukan kemampuan mengajar (teaching skill) baik secara teoritis maupun praktis. Secara praktis bekal kemampuan mengajar dapat dilatihkan melalui kegiatan microteaching atau KPMS. Program ini dilaksanakan dalam mata kuliah yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang akan mengambil magang 3 pada semester berikutnya. Persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti mata kuliah ini adalah telah lulus mata kuliah magang 1 dan magang 2 dengan nilai minimal B, dan mahasiswa yang telah menempuh minimal semester 6. Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar dengan peserta yang diajar adalah teman sekelompok atau peer teaching. Keterampilan yang diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon guru atau pendidik.

2.      Observasi Pembelajaran dikelas
Dalam observasi pembelajaran dikelas diharapkan mahasiswa memperoleh gambaran pemngetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas-tugas seorang guru di sekolah. Observasi lingkungan sekolah atau lapangan juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek karakteristik komponen pendidikan dan norma yang berlaku ditempat magang 3. Observasi ini dilakukan pada saat mengikuti program magang 1 dan magang 2. Berikut beberapa hal yang diobservasi yaitu :
a.       Perangkat Pembelajaran
1)      Kurikulum
SMP NEGERI 02 Bululawang menggunakan kurikulum KTSP.
2)      Silabus
Silabus yang digunakan adalah silabus kurikulum KTSP.
3)      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan adalah RPP kurikulum KTSP.
b.      Proses Pembelajaran
1)      Membuka pelajaran
Guru memberikan salam kepada peserta didik, langsung dijawab oleh peserta didik. Guru meminta peserta didik berdo’a terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib. Selanjutnya guru mengkondisikan kelas agar peserta didik siap menerima materi pembelajaran dengan diikuti melakukan presensi siswa. Guru memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2)      Penyajian materi
Sebelum menyampaikan materi, guru melakukan apersepsi terlebih dahulu. Guru menyampaikan materi dengan cara menjelaskan materi dengan mengaiktan materi sebelumnya dan dengan hal-hal yang terjadi disekitar kita yang berkaitan dengan materi sehingga peserta didik dapat memahami materi yang diberikan oleh guru.
3)      Metode pembelajaran
Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
4)      Penggunaan bahasa
Dalam menyampaikan materi guru menggunakan Bahasa Indonesia yang formal dan diselingi dengan bahasa daerah yaitu bahasa jawa.
5)      Penggunaan waktu
Satu kali pertemuan dalam mengajar dikelas adalah 2 jam pelajaran atau 80 menit. Dalam pelaksanaan magang 3, waktu yang digunakan dibagi menjadi 3 tahapan. 10 menit pertama digunakan mahasiswa untuk memberikan motivasi kepada siswa dan melakukan pembukaan. Bagian kedua yaitu 60 menit digunakan untuk penyampaian materi. Jam terakhir yang digunakan yaitu dialokasikan 10 menit untuk untuk malakukan evaluasi dan penutup.
6)      Gerak
Gerak guru saat di dalam kelas meliputi :
a.       Guru berdiri di depan kelas memberikan materi kepada peserta didik.
b.      Guru berkeliling di dalam kelas dimaksudkan agar siswa merasa diperhatikan dan mengontrol siswa agar tidak gaduh di dalam kelas.
7)      Cara memotivasi siswa
Cara memotivasi siswa disaat sudah mulai jenuh dengan keadaan kelas, guru mengalihkan perhatian siswa dengan cara sejenak, atau memutar video pembelajaran sehingga diharapkan setelah itu siswa tidak lagi merasa jenuh dalam menerima materi.


8)      Teknik bertanya
Teknik bertanya yang dilakukan oleh guru yaitu menanyakan kembali materi sebelumnya, guru juga menanyakan materi yang baru diberikan dengan secara acak kepada siswa, dan guru juga memberikan contoh dan jawaban guna mengarahkan jawaban siswa sehingga jawaban dari siswa benar.
9)      Teknik penguasaan kelas
Teknik penguasaan kelas dilakukan dengan cara mengkondisikan siswa agar selalu semangat, selalu memperhatikan saat guru menjelaskan materi, menjaga agar siswa tidak jenuh, tidak ribut, serta guru mampu membangkitkan motivasi siswa dalam menumbuhkan rasa ingin tahu untuk dapat menguasi materi yang telah diberikan.
10)  Penggunaan media
Media pembelajaran yang digunakan saat guru mengajar adalah Buku Pegangan yang diunduh melalui situs di internet, dan whiteboard.
11)  Bentuk dan cara evaluasi
Bentuk dan cara evaluasi dengan cara memberikan penugasan dan ulangan kepada siswa.
12)  Menutup pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan cara menyampaikan ringkasan materi yang telah diberikan pada hari ini, kemudian guru juga memberikan informasi mengenai materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
c.       Perilaku siswa
1)      Perilaku siswa di dalam kelas
a.       Sebagian siswa memerhatiakn penjelasan guru.
b.      Beberapa siswa ada yang kurang tertib, yakni tidak memakai nama atau kelas, tidak memasukkan baju seragam.
c.       Berapa siswa ada yang mengobrol dengan temannya saat guru menjelaskan materi.
d.      Ada sebagian siswa yang tertidur ketika guru memberikan penjelasan.

2)      Perilaku siswa di luar kelas
Siswa ada yang istirahat di dalam kelas dan ada yang di kantin.
Dari observasi di atas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung baik. sehingga peserta magang 3 hanya tinggal melanjutkan saja, dengan membuat persiapan mengajar seperti :
a.       Perangkat Pembelajaran (ADM)
b.      Rencana pelaksanaan pembelajaran
c.       Menyusun materi pelajaran
d.      Media pembelajaran
e.       Kisi-kisi soal
f.       Rekapitulasi nilai
g.      Analisis hasil belajar
h.      Alokasi waktu
i.        Soal evaluasi
Dalam pelaksanaan KBM, terbagi atas dua bagian yaitu praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri. dalam praktik mengajar terbimbing mahasiswa dibimbing dalam persiapan dan pembuatan materi, sedangkan praktik mengajar mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelolah proses belajar secara penuh, namun demikian bimbingan dan pemantauan dari guru tetap dilakukan.
3.      Knsultasi dengan Guru Pembimbing
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik, maka sebelum mengajar mahasiswa magang melakukan konsultasi dengan guru pamong atau guru pembimbing tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan meteri yang akan digunakan untuk mengajar.
4.      Persiapan Mengajar
Sebelum pelaksanaan mengajar di kelas berlangsung, penulis melakukan beberapa persiapan demi kelancaran dalam proses belajar mengajar. Persiapan tersebut meliputi :
a.       Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b.      Materi Pembelajaran
c.       Media Pembelajaran
d.      Evaluasi pembelajaran



B.     PELAKSANAAN MAGANG 3
1.      Pelaksanaan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam pelaksanaan kegiatan magang 3, penulis mendapat tugas untuk mengajar kelas VIII-D. Penentuan guru pamong dan mata pelajaran yang akan diampu oleh mahasiswa ditentukan Koordinator guru pamong.
2.      Pelaksanaan Penyusunan Materi Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat agar materi pelajaran yang akan disampaikan dapat ditentukan. Dengan demikian mahasiswa magang dapat menyusun materi pelajaran yang akan disampaikan pada kegiatan belajar mengajar dikelas. Pembuatan materi pelajaran dilakukan beberapa hari sebelum mahasiswa mengajar dikelas. Dalam penulisan materi pelajaran ini penulis mengacu dari materi yang diberikan oleh guru pamong. Materi-materi lain dari internet yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
3.      Pelaksanaan Pemilihan Metode Mengajar
Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Metode mengajar adalah cara untuk mempermudah siswa mencapai tujuan belajar atau prestasi belajar. Metode mengajar bersifat prosedural dan merupakan rencana menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran. Masing-masing metode mengajar mempunyai kelebihan kekurangan. Metode mengajar yang dipilih disesuaikan dengan tujuan belajar dan materi pelajaran yang akan diajarkan. Jadi metode mengajar bukanlah merupakan tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemilihan metode mengajar dilakukan bersamaan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Metode mengajar yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi kelompok,latihan dan penugasan.
4.      Pelaksanaan Pemilihan Media Pembelajaran
Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar SMP NEGERI 02 Bululawang yang terbatas, dapat menjadi hambatan bagi siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Salah satu sarana dan prasarana yang ada di SMP NEGERI 02 Bululawang ini adalah LCD Proyektor sebagai sarana pembelajaran di kelas maupun laboratorium. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa penyedian LCD dilaksanakan oleh pihak sekolah. Sehingga guru yang akan menggunakan media harus terlebih dahulu mempersiapkan LCD yang akan dipakai, apabila tidak dipersiapkan terlebih dahulu nantinya akan dipakai oleh guru yang lain.
5.      Pelaksanaan Praktik Mengajar
Dalam pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) mahasiswa diberikan kepercayaan untuk langsung melaksanakan praktik mengajar . Dalam praktik mengajar mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelola proses pembelajaran dikelas secara penuh, namun demikian bimbingan dan pemantauan dari guru pembimbing tetap dilakukan. Penulis mendapat jadwal mengajar tiga kali seminggu yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu.
Tabel 2.1 Keterangan Waktu Pelajaran


Hari : Senin
Jam
Pukul
Keterangan
1
06.45 – 07.40
Upacara

07.40 – 07.55
Pembiasaan Literasi
2
07.55 – 08.35
KBM
3
08.35 - 09.15
KBM
4
09.15 - 09.55
KBM

09.55 – 10.25
ISTIRAHAT
5
10.25 - 11.05
KBM
6
11.05 – 11.45
KBM
7
11.45 – 12.25
KBM


Hari Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu
Jam
Pukul
keterangan
0
06.45 – 07.00
Baris, menyanyikan lagu indonesia raya dan berdo’a

07.00 - 07.15
Pembacaan Juz Amma
1
01.15 - 07.55
KBM
2
07.55 – 08.35
KBM
3
08.35 – 09.15
KBM
4
09.15 – 09.55
KBM

09.55 – 10.25
ISTIRAHAT
5
10.25 – 11.05
KBM
6
11.05 – 11.45
KBM
7
11.45 – 12.25
KBM



Hari Juma’t
Jam
Pukul
keterangan
1
06.45 – 07.40
Membaca Yasin dan istikghosa
2
07.40 – 08 – 20
KBM
3
08.20 – 09.00
KBM

09.00 – 09.20
ISTIRAHAT
4
09.20 – 10. 00
KBM
5
10.00 – 10. 40
KBM


6.      Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses penimbangan yang diberikan kepada nilai materi ataupun metode tertentu untuk tujuan atau maksud tertentu pula. Sedangkan penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (PP 19 Tahun 2005, pasal 1). Penimbangan tersebut dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif dengan maksud untuk memeriksa seberapa jauh materi atau metode tersebut dapat memenuhi tolak ukur yang telah ditetapkan. Evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran matematika yaitu dengan memberikan tugas individu berupa tugas , Presentasi, dan ulangan harian.

C.    ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI
1.      Analisis Hasil Pelaksanaan
Secara umum mahasiswa dalam melaksanakan magang 3 tidak banyak mengalami hambatan, melainkan mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk menjadi guru yang baik dengan bimbingan guru pamong masing-masing disekolah. Adapun beberapa hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan magang 3 adalah sebagai berikut :
a.       Analisis Hasil Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah mahasiswa telah membuat  8  buah RPP untuk mata pelajaran matematika yang digunakan pada saat mengajar di kelas. hambatan saat menyusun RPP antara lain kurangnya pemahaman penulis tentang format RPP yang digunakan yaitu format RPP terbaru edisi revisi.
b.      Analisis Hasil Penyusunan Materi Pelajaran.
Materi yang dibuat adalah materi mata pelajaran matematika. Saat menyiapkan materi pelajaran, hal-hal yang menghambat antara lain masih ada kurangnya materi dalam pembahasan dibuku paket.
c.       Analisis Hasil Pemilihan Metode Mengajar.
Metode mengajar yang digunakan selama kegiatan mengajar yaitu menggunakan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi, presentasi, latihan, dan penugasan. Pemilihan metode mengajar ini disesuaikan dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik yang akan di ajar. Selama menggunakan metode tersebut, proses kegiatan belajar mengajar dikelas berlangsung cukup efektif. Namun demikian, penggunaan metode ini masih ada beberapa hambatan yang terjadi, seperti siswa merasa bosan dan berbicara sendiri selama proses belajar mengajar.
d.      Analisis Hasil Pemilihan Media Pembelajaran.
Media pembelajaran yang digunakan selama praktik mengajar dikelas cukup bervariasi, diantaranya adalah whiteboard, spidol, materi power point. Hambatan yang dihadapi saat memilih media pembelajaran adalah jika penulis menggunakan LCD proyektor peserta didik cenderung susah untuk dikendalikan, sehingga penulis lebih memilih untuk menggunakan media papan tulis atau whiteboard untuk menyampaikan materi.
e.       Analisis Hasil praktik Mengajar
Selama kegiatan magang 3 di SMP Negeri 02 Bululawang, mahasiswa telah melakukan kegiatan belajar mengajar selama 12 kali pertemuan pada materi pelajaran IPS dikelas VIII-E. Hambatan yang dihadapi mahasiswa saat mengajar diantaranya adalah ada beberapa siswa yang sering mengobrol sendiri, membuat gaduh didalam kelas sehingga memecah konsentrasi teman lainnya, dan ada sebagian siswa yang sering tertidur didalam kelas. Selain itu, masih ada siswa yang tidak mencatat materi pelajaran yang disampaikan oleh mahasiswa. Perilaku siswa sulit dikendalikan ini menyebabkan adanya perbaikan pada saat ulangan harian.
f.       Analisis Hasil Evaluasi pembelajaran
Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas, mahasiswa telah melakukan 6 kali evaluasi, penugasan mandiri maupun kelompok. Evaluasi tersebut dilakukan 6 kali  berdasarkan hasil dari evaluasi tersebut, semua siswa sudah memenuhi KKM sehingga tidak perlu melakukan remidial atau perbaikan. Kriteria Ketuntasan Minimum untuk mata pelajaran matematika yaitu 75.

2.      Refleksi
Berdasarkan dari hasil analisis pelaksanaan program kerja yang telah dilakukan, terdapat beberapa hambatan atau masalah yang ditemui selama pelaksanaan program kerja tersebut. Beberapa hambatan atau masalah yang muncul selama pelaksanaan tersebut dapat berjalan lebih baik. Adapun program-program yang perlu diberikan diantaranya adalah :
a.       Refleksi Terhadap Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hambatan pada saat pembuatan RPP adalah kurangnya pemahaman penulis dalam format RPP, sehingga dilakukan revisi untuk meperbaiki tatanan RPP. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya sebelum melakukan pembuatan RPP mahasiswa lebih intensif untuk mempelajari format RPP yang terbaru dalam pembuatannya dan sering berkonsultasi kepada guru pembimbing.
b.      Refleksi Terhadap Hambataan Saat Menyiapkan Materi Pelajaran
Pada saat pelaksanaan menyiapkan materi pelajaran terdapat beberapa hambatan diantaranya adalah masih ada kekurangan materi dalam buku paket peserta didik. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan cara mencari referensi dari buku lain dan mencari materi-materi yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan di internet dengan demikian mahasiswa memiliki banyak referensi, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan materi pelajaran.

c.       Refleksi Terhadap Hasil Memilih Metode Mengajar
Pada saat memilih metode mengajar tidak menemukan hambatan yang berarti. Namun setelah metode tersebut diterapkan memiliki beberapa masalah yaitu, ada beberapa siswa yang merasa bosan dan mengantuk saat proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan menggunakan metode mengajar yang lebih bervariasi dan menyenangkan pada setiap pertemuannya. Untuk mengatasi kebosanan siswa, diberikan selingan permainan-permainan yang menarik, menuntuk konsentrasi dan melatih daya pikir.
d.      Refleksi Terhadap Hasil Memilih Media Pembelajaran
Pada saat menentukan media pembelajaran yang akan digunakan ada beberapa masalah yaitu, jika mahasiswa menyampaikan materi menggunakan LCD proyektor peserta didik cenderung gaduh dan ribut sendiri. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut solusinya adalah penulis menggunakan media white board, dan kertas bergambar.
e.       Refleksi Terhadap Hambatan Saat Praktik Mengajar
Untuk mengatasi hambatan yang timbul saat praktik mengajar seperti adanya siswa yang mengobrol sendiri saat guru menjelaskan materi pelajaran, yaitu dengan cara menegur atau memberi peringatan, memberikan pertanyaan mengenai materi yang sedang dijelaskan dan memberikan perhatian lebih kepada siswa tersebut. Untuk mengatasi hambatan karena adanya siswa yang mengantuk saat pelajaran, yaitu dengan mendekatinya kemudian cerita menarik yang masih berhubungan dengan materi pelajaran atau jurusannya. Sedangkan untuk mengatasi siswa yang malas mencatat adalah dengan memberikan tugas menuliskan kembali materi pelajaran yang telah disampaikan.
f.       Refleksi Terhadap Hasil Evaluasi Pembelajaran
Berdasarkan dari hasil evaluasi didapatkan seluruh siswa sudah memenuhi KKM sehingga tidak perlu diadakan perbaikan.





BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan magang 3 tahun 2017 di SMP Negeri 02 Bululawang-Malang yang dilaksanakan pada tanggal 25 September s/d 30 Nopember 2017, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut bahwa :
1.      Kegiatan magang 3 yaitu mengajar mata pelajaran matematika di kelas VIII-E telah dilakukan dengan baik, walaupun ada beberapa permasalahan yang dihadapi seperti kurangnya penguasaan kelas, dan lain-lain namun dengan dukungan teman-teman, guru pembimbing, dosen pembimbing dan kerja keras yang dilakukan, kegiatan magang 3 sangatlah memberikan hasil yang memuaskan.
2.      Pelaksanaan magang 3, sangat dirasakan manfaatnya karena selain memberikan pengalaman untuk mengelola kelas dan membuat suasana pembelajaran yang efektif, juga mendapat pengalaman menghadapi berbagai karakter siswa.
3.      Melaksanakan magang 3 sesuai ketentuan akan menumbuhkan rasa keprofesionalan dan tanggung jawab mahasiswa praktikan sebagai calon pendidik untuk mengelola dan mengkondisikan kelas saat melakukan pembelajaran.
4.      Pelaksanaan magang 3 merupakan salah satu kegiatan untuk memberikan mahasiswa praktikan menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan, dan diharapkan mampu bereksplorasi untuk menciptakan kemajuan-kemajuan dalam pelaksanaan pembelajaran terkait dengan pengelolaan kelas. Dengan kata lain mahasiswa akan mengetahui secara nyata kegiatan baik itu terkait tugas, kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang pengajar.
5.      Selain sebagai tempat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki, pelaksanaan magang 3 juga menjadi sarana untuk menimba ilmu dan juga pengalaman yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan, salah satunya dihadapkan dengan permasalahan yang tidak tentu dan datangnya juga tidak menentu saat proses belajar mengajar disekolah baik itu mengenai manajemen sekolah ataupun manajemen pendidikan. Hal inilah nantinya akan menumbuhkan kedewasaan dalam mencari jati diri guna menumbuhkan rasa percaya diri pada kemampuan yang dimiliki.
6.      Keberhasilan proses belajar mengajar sangatlah dipengaruhi oleh pendidik atau guru dan peserta didiknya sendiri, selain didukung dan ditunjang olehsarana dan prasarana pendukung yang melengkapi dan ada di sekolah itu sendiri.
7.      Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mahasiswa telah melaksanakan pembuatan rencana pembelajaran sebanyak 8 RPP, melakukan kegiatan praktik mengajar sebanyak 12 kali pertemuan, dan melakukan 6 kali evaluasi belajar .
8.      Berbagai macam kendala yang menghambat kegiatan magang 3 baik yang berupa teknis maupun non teknis dapat diselesaikan mahasiswa dengan adanya bantuan dari guru pembimbing atau guru pamong di sekolah maupun DPL dari Universitas
B.     SARAN
Saran-saran demi peningkatan dan kemajuan pelaksanaan program magang 3 di masa yang akan datang dan perbaikan proses pembelajaran dan pendidikan di SMP Negeri 02 Bululawang -Malang , antara lain:
1.      Pihak sekolah
Dalam rangka peningakatan mutu pendidikan, pihak sekolah sebaiknya lebih meningkatkan kinerja menumbuhkan kedisiplinan serta manajemen sekolah dengan baik khususnya dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Kedisiplinan yang harus ditegakkan dapat menumbuhkan semangat dan kualitas yang lebih baik. Kualitas seorang guru yang mengajar berpengaruh besar pada kualitas siswa yang diampunya. Kegiatan praktik di laboratorium di perbanyak untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam menyerap materi-materi yang berupa teori. Kelulusan peserta didik yang baik, khususnya di SMP, dapat terlihat dari keterampilan yang dimiliki. Untuk itu, sekolah perlu memperhatikan kualitas yang dimiliki oleh setiap guru. Selain kualitas, sekolah juga harus mampu menegakkan kedisiplinan untuk seluruh warga sekolah. Sekolah harus bertindak tegas kepada komponen yang kurang disiplin.
2.      Pihak Universitas Kanjuruhan Malang
Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara SMP Negeri 02 Bululawang dengan pihak Universitas Kanjuruhan Malang, sebab dalam pelaksanaan kurikulumnya banyak terdapat kesamaan dan kesesuaian diantara keduanya, khususnya dalam budang studi. Berawal dari faktor tersebut, berarti membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk bersama-sama meningkatkan program-program pengajaran yang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Pada tahun yang akan datang, pihak Universitas Kanjuruhan Malang dan SMP Negeri 02 Bululawang juga dapat melaksanakan kerjasana dalam kegiatan magang 3 ini.
3.      Mahasiswa Peserta magang 3
Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan magang 3 terlebih dahulu hendaknya mengerti, mengetahui, dan memahami rangkaian kegiatan yang akan dijalani. Pembekalan magang 3 yang diadakan oleh pihak universitsas dapat membentu dalam pelaksanaan kegiatan magang 3 ini. Mahasiswa juga perlu aktif mencari informasi yang lengkap, baik informasi mengenai prosedur pelaksanaan magang 3 maupun kegiatannya, yang nantinya akan dilaksanakan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari pihak LP3L Universitas Kanjuruhan Malang, sekolah tempat pelaksanaan magang 3, dosen pembimbing, dari kakak angkatan yang telah melaksanakan magang 3 maupun tempat informasi lainnya yang bisa menjadi penunjang.
Sebelum melaksanakan magang 3 mahasiswa hendaknya mempersiapkan diri menjelang proses pembelajaran. Persiapan tersebut meliputi kemampuan teori dan praktek bidang studi yang akan diampunya. Apabila mengalami kesulitasn, mahasiswa dapat bertanya kepada dosen pembimbing di universitas maupun guru pembimbing di sekolah. hal tersebut akan mendukung penguasaan dan penyampaian materi yang akan disampaikan disaat melaksanakan magang 3.

DAFTAR PUSTAKA
TIM LP3L, 2016, Panduan Magang Mahasiswa Kependidikan Universitas Kanjuruhan Malang, 2016 : Malang
TIM UPPL, 2016, Materi Pembekalan Magang 3, Unikama : Malang


Lampiran

RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP

Nama Sekoah                               : SMP Negeri 2 Bululawang.
Mata Pelajaran                             : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester                            : VIII/ I
Standar Kompetensi                    : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar                        : 2.1 Menguraikan proses Terbentuknya Kesadaran Nasional,        dentitas Indonesia, dan Perkembangan Pergerakan  Kebangsaan Indonesia.
Indikator Pembelajaran                 : 1. Menjelaskan peranan manifesto politik 1925, kongres                         pemuda 1928 dan kongres perempuan pertama dalam                            proses pembentukan identitas kebangsaan indonesia.
Alokasiwaktu                                 : 2x 40 Menit

A.          Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1.      Siswa Mampu Menjelaskan peranan manifesto politik 1925.
2.      Siswa mampu Mendeskripsikan tentang kongres pemuda 1928.
3.      Siswa mampu  Mendeskripsikan kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia. 



v  Karakter siswa yang di harapkan : Disiplin (Diskipline)
                                                        Rasa hormat dan perhatian ( respect)
                                                        Tanggung jawab (Responsibility)
                                                         Ketelitian ( carefulness)
B.           Materi Pembelajaran
1.      Peranan Manifesto Politik 1925.
2.      Kongres Pemuda 1928.
3.      Kongres Perempuan Pertama Dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia.
C.  Pendekatan,Metode,dan Model pembelajaran
1.      Metode      : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab.
2.      Model        :  CTL(Contexual Teaching and Learning).
D . Langkah- langkah pembelajaran
Naman Kegiatan
Penerapan
Alokasi Waktu

Pendahuluan
a)     Apresesi
1.      Guru memasuki kelas memberikan salam kepada siswa dan mengajak siswa untuk berdoa dengan menunjuk meminta salah satu siswa untuk memimpin doa   dan memeriksa kehadiran siswa.
2.      Guru mengajak siswa  untuk mengikuti mata pelajaran dengan tenang dan aman serta aktif dalam kegiatan belajar
b.   Motivasi
1.      Guru memberikan arahan atau dorongan  kepada siswa agar berprilaku baik terhadap sesama  serta ta´at pada peraturan yang ada, misalnya: peraturan dari sekolah.
2.      Guru memberi pencerahan kepada siswa agar semangat dalam proses belajar hingga berguna dan bermanfaat bagi orang tua dan bangsa indonesia


10
menit


Inti

a.      Ekspolorasi
1.      Guru Menjelaskan peranan manifesto politik 1925.
2.      Guru mendeskripsikan tentang kongres pemuda 1928 dan kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan indonesia
b.    Elaborasi
1.      Siswa mendengarkan penjelasan peran manifesto politik 1925 Serta membaca dari buku sumber lainya.
2.      siswa Mendeskripsikan  tentang kongres pemuda 1928 dan kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan indones
c.   Konfirmasi
1.      Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum di pahami.
2.      Guru bersama siswa membuat suatu kesimpulan mengenai materi yang telah di bahas.
3.      Guru akan memibimbing siswa  membuat rangkuman hasil               pembelajaran.
 60
menit

Penutup
1.      Guru Memberikan tugas kepada siswa.
2.      Guru Menyampaikan kepada siswa mengenai rencana pembelajaran berikutnya.
3.      Guru menutup pertemuan dengan meminta salah satu siswa memimpin do’a

10
menit


E. SumberBelajar
1.      Buku IPS Kelas VIII Penerbit Sutarto, Sunardi, Nanang Herjunanto, Penny Rahmawaty,  Bambang Tri Puwanto Halaman 135-142
2.      Buku IPS terpadu Anwar Karunia halaman 120-128

F. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
1.       Menjelaskan peranan manifesto politik 1925.
2.      Mendeskripsikan kongres pemuda 1928.
3.      mendeskripsikankongres perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan indonesia.
  Tes tertulis
Tes uraian

1.      jelaskan peranan manifesto politik 1925.
2.      Deskripsikan kongres pemuda 1928.
3.      Deskripsikanlah kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan indonesia.

1.  Lembar pengamatan Diskusi

No

Nama siswa
Aspek yang diamati
Jumlah
Ketepatan
Waktu
Kerapihan pekerjaan
Esensi jawaban




















*) Nilai maksimal tiap aspek 25( 25x 4= 100)
2.   Lembar penilaian Tugas

No

Nama siswa
Aapek yang di nilai
Jumlah
Ketepatan
Waktu
Kerapihan
Pekerjaan
Esensi jawaban

Nilai


















*) Norma penilaian
                  *) Norma penilaian :
              - Aspek ketepatan waktu skor maksimal  : 15
              - Aspek kerapihan pekerjaan                    : 10
              - Aspek Esensi jawaban skor maksimal     : 75
                                                      jumlah                   : 100

                                                                                     Bululawang, 16 November 2017
Mengetahui,                                                                          
Kepalah sekolah                                                                            Guru Mata Pelajaran.


MULYONO.S.Pd. M.Si                                                       STEFANUS MASEDON
NIP: . 19640311 198512 1 001                                              NPM:14040105075




G. LAMPIRAN MATERI
A. PERAN MANIFESTO POLITIK 1925, KONGRES 1928 DAN PEREMPUAN PERTAMA DALAM PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS KEBANGSAAN INDONESIA.
1. Peran Manifesto politik 1925 dalam proses pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia.
Pada tahun 1908 di negeri belana berdirilah organisasi indische vereenlging. Organisasi ini didirikan oleh mahasiswa Indonesia yang belajar di Negeri Belanda. Mereka itu adalah Sutan Kasayangan Sorl pada, R.N. Noto suroto, R.P. Sosrokartono, R. Husein Dejayadingrat, Notodeningrat, Sumitro Kolopaking dan Dr. Apituley. Tujuan organisasi ini adalah memajukan kepentigan- kepentingan bersama dari orang- orang Indonesia.
Awalnya organisasi ini bersifat sosial budaya, namun sejak lahirnya perang dunuia 1 perasaan anti kolonialisme dan imperalisme tokoh- tokoh indische vereenlging semakin menonjol yaitu: mengubah suasana kegiatan organisasi dalam bidang politik. Hal ini dipengaruhi oleh kedatangan 3 tokoh indische partij yang dibuang oleh Belanda yaitu Dr. Cipto Mangunkusumo, R.M. Suhardi Suryaningrat dan E. F.E. Douwes Dekker, yang berjiwa nasionalis.
Paham nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan, cinta terhadap tanah airnya. Manifesto politik adalah suatu pernyataan terbuka tentang tujuan dan pandangan seseorang atau suatu kelompok terhadap masalah Negara. Perhimpunan Indonesia mengeluarkan pernyataan politik yang berkaitan dengan nasib dan masa depan bangsanya. Tujuanya sangat penting untuk Indonesia merdeka yang didengarkan dan didukung oleh dunia internasional. Pada maret 1923 majalah Hindia Poetra menyebutkan bahwa asas dari organisasi ini adalah “mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia yang bertaggung jawab hanya kepada masyarakat Indonesia semata- mata, bahwa hal yang demikian itu hanya akan dapat dicaai oleh orang Indonesia sendiri bukan dengan pertolongan siapapun juga, bahwa segala jenis perpisahan tenaga haruslah dihindarkan, supaya tujuan itu lekas tercapai”.
Tahun 1924 nama majalah Hindia Poetera di ubah menjadi Indonesia merdeka dan tahun 1925 di ubah lagi  menjadi perhimpunan Indonesia. Pada awal tahun 1925 dibuatlah suatu anggaran dasar baru dibawah pimpinan Dr. Sukiman Wiriyosanjoyo. Anggaran dasar baru ini merupakan manifesto politik. Cita- cita perhimpunan Indonesia tertuang pada 4 ideologi dengan memerhatikan masalah sosial, ekonomi dan menempatkan kemerdekaan  sebagai tujuan politik. Empat pokok ideologi itu adalah :
1.   Kesatuan Nasional. Mengesampingkan perbedaan- perbedaan sempit sepertti yang berkaitan dengan kedaerahan serta perlu dibentuk suatu kesatuan aksi melawan Belanda untuk menciptakan Negara kebangsaan indonesia yang merdeka dan bersatu.
2.   Solidaritas. Terdapat perbedaan kepentingan yang sangat  mendasar antara penjajah dan dijajah. Oleh karena itu haruslah mempertajam konflik antara orang  kulit putih dan sawo matang tanpa melihat perbedaan antara orang Indonesia.
3.   Non – Kooperasi. Harus disadari bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, oleh karena itu hendaknya dilakukan perjuangan sendiri tanpa mengindahkan lembaga yang ada  dibuat oleh Belanda seperti dewan Perwakilan  Kolonial.
4.   Swadaya. Perjuangan yang dilakukan haruslah mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Dalam deklarasi tersebut ditekan pula pokok- pokok seperti ide unity ( kesatuan), equality (kesetaraan) dan liberty ( kemerdekaan). Inilah yang diusahakan oleh perhimpunan indonesia sebagai suatu kebulatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.


2.  Peran Kongres Pemuda 1928 dalam proses pembentukan identitas  kebangsaan   Indonesia.
Sejak bedirinya Budi Utumo 1908 maka munculah organisasi- organisasi pergerakan diberbagai daerah, antara lain: organisasi pemudah Tri koro Darmo 7 Maret 1915 di Jakarta oleh Dr. Satiman Wiryosanjoyo. Tujuan organisasi ini adalah memperkokoh persatuan pemuda Jawa, sunda, dan Madura. Pada tanggal 12 Juni 1918 namanya di ubah menjadi Jong Java. Selanjutnya banyak muncul organisasi pemudah yang bersifat kedaerahan, semua organisasi kepemudahan ini punya cita- cita untuk memajukan Indonesia terutama di daerah masing- masing. Dengan demikian pemuda- pemuda ini merasa perlu untuk mempersatukan  bangsa Indonesia. Maka dibuatlah sebuah wadah yang dikenal dengan kongres pemudah yang disebut dengan nama sumpah pemuda. Sumpah pemuda yang kemudian dikenal sebagai tonggak dalam sejarah Indonesia tidak dapat dilepaskan dari organisasi kepemudahan. Dalam perjalananya para pemuda ini menginginkan suatu upaya peletakan dasar untuk kemerdekaan.
a.      Kongres pemuda ( 30 April- 2 Mei 1926).
1.      Tempat kongres di Jakarta.
2.      Tujuan kongres : menanamkan semangat kerja sama antara perkumpulan pemuda di Indonesia untuk menjadi dasar bagi persatuan Indonesia.
3.      Panitia Kongres yaitu :
·         Ketua              : M. Tabrani .
·         Wakil              : Sumarto.
·         Sekretaris        : Jamaludin.
·         Bendahara      : Suwarso.
·         Han,Anggota : Bahder Johan, Yan Taole, Paul Pinontuan.                                         Hamami, Sarbini, Sanusi pane.
4.      Hasil kongres
·               Mempersiapkan kongres pemuda Indonesia II.
·               Mengumplkankan semua pemuda agar bersatu dalam organisasi pemuda Indonesia.
Sesuai kongres, banyak pemuda yang bergabung karena mereka menyadari hanya lewat persatuan kemerdekaan Indonesia tercapai.
b.      Kongres pemuda II.
Kongres ini berlangsung d igedung  Indonesische celup, dijalan kramat raya 106 Jakarta 27- 28 Oktobrer 1928. Ketua kongres ini adalah Sugondo Joyo Puspito. Keputusan- keputusan kongres II adalah sebagai berikut.
·         Mengucapkan Ikrar sumpah pemuda.
·         Menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
·         Menetapkan sang merah putih sebagai Bendera Indonesia.
·         Melebur semua orgaisasi pemuda menjadi satu dengan nama Indonesia muda.
      Sumpah pemuda sangat berpengaruh besar dan menjadi modal dalam mengambil sebuah tindakan perjuangan  mencapai kemerdekaan indonesia. Partai- partai yang ada segera menyusaikan diri dengan cita- cita pemuda sehingga diwujudkan dalam satu wadah baru brnama gabungan politik Indonesia ( GAPI ). Begitu pula beberapa perkumpulan wanita yang kemudian bergabung dalam perikatan perhimpunan istri Indonesia dengan nama pusat Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia ( BPPKI).


Adapun makna yang terkandung dalam sumpah pemuda yaitu: 
1.      Dikalangan tokoh- tokoh pergerakan telah ada perubahan pola pikir dari lingkup etnis kedaerahan ke cakrawala nasional.
2.      Perubahan pola pikir itu melahirkan kesadaran nasional bahwa seluruh penduduk yang mendiami kepulauan nusantara menjadi satu bangsa besar dengan nama Indonesia.
3.      Untuk keperluan persatuan dalam pergerakan disepakati dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai media perjuangan.
                     Dengan demikian kongres pemuda itu  identitas kebangsaan Indonesia semakin terbentuk dan kini berwujud: tanah air, bangasa, bahasa dan persatuan dengan nama Indonesia. Sehingga setiap tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai hari sumpah pemuda.

4.      Peran Kongres PEREMPUAN Pertama  Dalam proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia.
                    Pergerakan aum wanita di Indonesia dirintis oleh R.A. Kartini (1879 – 1904 ).  R.A. Kartini memunculkan rasa nasionalisme bagi kaum wanita. Peneus R. A. Kartini adalah Dewi Sartika dari Jawa Barat. Cita- cita R.A. Kartini yaitu menyamakan pendidikan wanita di Indonesia. Adapun gerkan- gerakan pendididkan wanita Indonesia adalah sebagai berikut:
·            Putri Mardika
     Berdiri di Jakarta tahun 1912 perkumpulan putri mardika ini bertujuan mencari dana bagi gadis- gadis yang ingin melanjutkan pelajaran dan memberi nasihat bagi kaum puteri.
·            Kartinifonds ( Dana Kartini)
Didirikan tahun 1913 di Semarang oleh pasangan suami istri C. Th. Van Deventer. Usahanya adalah mendirikan sekolah katrini.


·            Keutamaan isteri
Didirikan tahun 1913 di Tasik Malaya oleh Dewi Sartika, perkumpulan ini menaungi sekolah- sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika.
·         Kerajinan Amai Setia di Sumatera Barat.
Didirikan di kota Gadang tahun 1914 oleh Rohana Kudus. Tujuanya untukmeningkatkan derajat kaum wanita melalui pendidikan, membaca, menulis maupun membuat kerajinan tangan.
            Selain keempat organisasi diatas masih banyak lagi organisasi kewanitaan lainya. Dalam perkembanganya organisasi kewanitaan ini mulai terlibat dalam gerakan politik. Tanggal 22 Desember 1928 diadakan kongres perempuan I di Yogyakarta di pimpin oleh R.A. Sukanto. Tujuan kongres I adalah sebagai berikut.
1.         Mempersatukan cita- cita dan usaha memajukan kaum wanita
2.         Menyatukan organisai- organisasi wanita yang beragam.
            Yang dibicarakan dalam kongres I yaitu maslah wanita dalam kelurga, masalah poligami dan perceraian serta sikap yang di ambil terhadap kolonialisme Belanda. Keputusan pentingnya adalah mendirikan gabungan perkumpulan wanita yang disebut perserikatan perempuan Indonesia ( PPI ).  Dalam kongres pertama ini membuka kesadaran kaum wanita untuk ikut berjuang dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, sosial dan ekonomi. Sejak saat itu lah tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari Ibu.



2.1.  Soal
1.      Cita- cita perhimpunan Indonesia tertuang pada 4 ideologi dengan memerhatikan masalah sosial, ekonomi dan menempatkan kemerdekaan  sebagai tujuan politik. Jelaskan 4 pokok ideologi itu…..
2.      Sebutkan Keputusan- keputusan pada kongres pemuda II
3.      Sebutkan minimal 3 organisasi  gerkan- gerakan pendididkan wanita  dalam proses pembentukan identitas kebangsaan indonesia.
2.2.Jawaban
1.      Empat pokok ideologi perhimpunan indonesia adalah:
·         Kesatuan Nasional. Mengesampingkan perbedaan- perbedaan sempit sepertti yang berkaitan dengan kedaerahan serta perlu dibentuk suatu kesatuan aksi melawan Belanda untuk menciptakan Negara kebangsaan indonesia yang merdeka dan bersatu.
·         Solidaritas. Terdapat perbedaan kepentingan yang sangat  mendasar antara penjajah dan dijajah. Oleh karena itu haruslah mempertajam konflik antara orang  kulit putih dan sawo matang tanpa melihat perbedaan antara orang Indonesia.
·         Non – Kooperasi. Harus disadari bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, oleh karena itu hendaknya dilakukan perjuangan sendiri tanpa mengindahkan lembaga yang ada  dibuat oleh Belanda seperti dewan Perwakilan  Kolonial.
·         Swadaya. Perjuangan yang dilakukan haruslah mengandalkan kekuatan diri sendiri.
2.      Keputusan keputusan pada kongres II adalah:
1.      Mengucapkan Ikrar sumpah pemuda.
2.      Menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
3.      Menetapkan sang merah putih sebagai Bendera Indonesia.
4.      Melebur semua orgaisasi pemuda menjadi satu dengan nama Indonesia muda.
3.      organisasi gerkan- gerakan pendididkan wanita Indonesia adalah sebagai berikut:  Putri Mardika, Kartinifonds ( Dana Kartini), Keutamaan isteri dan Kerajinan Amai Setia di Sumatera Barat.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUNCI GITAR LAGU MANGGARAI EMBONG 2

DESA TENO MESE

GEOMORFOLOGI PULAU SULAWESI